Penjara ini memiliki penjaga yang sangat sexy
Hmmm.... Ia benar-benar nekat mengurungku di kamar hotel saat ini. Sangat kekanak-kanakan. Ia mengurungku dengan alasan, aku harus membantunya menulis. Padahal beberapa jam yang lalu dia bilang sedang tidak mood melakukan apapun.
Tidak ada yang bisa aku lakukan di sini. Ia bos saat ini.
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
"Oppa," nada manja terpancar setelah beberapa detik aku mencoba menelpon Yoongi. Aku sengaja melakukannya. Anak manja ini harus diberikan sedikit pelajaran.
Bahkan saat ini tangan yang tengah fokus mengetik naskah novelnya berhenti sejenak. Kurasa ia tengah memfokuskan indera pendengarannya.
Aku menghubungi Yoongi oppa di balkon, kebetulan letak meja dan balkon tak terlalu jauh. Aku hanya perlu menaikkan sedikit volumeku, agar dia mendengar secara jelas.
"Oppa, mianhe. Heumm... aku gak bisa keluar. Gimana dongg, oppa belum berangkat kan. Oppa baru bangun tidurkan. Ahhh.. jangan bohong. Aku hapal jam tidur oppa.. Jangan bikin aku merasa bersalah dong oppa,"
"Hahahaha... okay," mencebikkan bibir. "Aku kangen banget padahal. Kita sudah agak jarang menghabiskan waktu berdua.. Bahkan aku lebih sering menghabiskan waktu dengan Eun Woo."
"Apa?, iya bos ku. Cha Eun Woo. Bukan kah aku sudah pernah cerita soal bosku yang ganteng itu. Iya kakaknya Jiyeon. Ahhhh... oppa masih ingat cerita itu. Ahhh iya dia memang mempesona... Haruskah. Apakah terlihat cocok. hahahahahaha,"
"Oppa. Kita bertemu saja nanti saat aku sudah kembali ya. Mungkin kita bisa makan siang berdua.. Okayyy.... I Love You. Muachh. hahahaha,"
😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚
JK Side 😤
tik.tik.tik... bunyi jari jemari Jungkook yang tak henti terdengar. Ya, Joen Jongkook tengah melanjutkan naskahnya. Ini akan menyita waktu wanitanya. Ia takkan membiarkan sang wanita pergi menemui pria lain, biarpun hanya oppa. Tapi Jungkook belum bisa mengikhlaskannya begitu saja.
Namun baru setengah jam Jungkook memulai tulisannya, tiba-tiba saja sebuah nada manja terdengar jelas di telinganya. Jungkook benar-benar mengenal suara ini.
"Oppa"
Ahhh... pasti laki-laki itu lagi... kenapa harus nada manja itu yang keluar. Tak bisakah nada suaranya lebih normal. Senormal ketika dia berbicara denganku.
"Oppa, mianhe. Heumm... aku gak bisa keluar. Gimana dongg," Gak perlu tanya gimana, mau seperti apapun kamu gak akan aku biarkan pergi Eun. "oppa belum berangkat kan. Oppa baru bangun tidurkan. Ahhh.. jangan bohong. Aku hapal jam tidur oppa.. Jangan bikin aku merasa bersalah dong oppa," Apa? dia hapal jam tidur laki-laki itu.. Ish... benarkan mereka hanya adik kakak saat ini. Kenapa mereka berisik sekali sihh... Aku bahkan tak bisa memikirkan sepatah kata pun untuk novel terbaruku ini.
"Hahahaha... okay," mencebikkan bibir. "Aku kangen banget padahal," Simpan rasa kangen itu selama ada Joen Jungkook. Kamu akan sulit bertemu dengannya noona. "Kita sudah agak jarang menghabiskan waktu berdua.. Bahkan aku lebih sering menghabiskan waktu dengan Eun Woo,"
Wahhh... jadi aku punya satu saingan lagii. Cha Eun Woo.... wahhh, mengehela nafas berat, Jungkook pun memijat pelipisnya. Kenapa sangat sulit.
Sejenak, telingaku sudah tidak bisa mendengar apapun lagi. Aku terlalu pusing saat ini. Apakah sesulit ini, ahhhhh.....
Aku pun meninggalkan sejenak meja kerjaku di hotel ini. Aku berbaring sambil memijat pelipisku ini.
Tak lama Ji Eun menghampiriku. Ahhhh mungkin dia sudah selesai dengan oppa-oppanya itu.
"Joen. Kamu kenapa" meskipun tak melihat, aku bisa mendengar nada khawatir itu. Bahkan aku bisa membayangkan bagaimana wajahnya saat ini. "Kamu pusing? kayaknya tadi pagi kamu sehat banget deh,"
"hmm...," balasku seadanya.
"Kita makan dulu yaa, sudah hampir siang nih. Kamu mau makan apa? bubur?" aku pun menggelengkan kepala. "Mau apa dong... ayo kita makan dulu yaaa,"
Aku membalikkan badanku kearah yang berlawanan dan memunggungi Ji Eun, "Kamu makan aja dulu, nanti aku makan kalau lapar,"
🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱🍱
"YA..... JOEN JUNGKOOK. Bangun, makan. Kalau gak mau makan, aku pergi ke hotel tempat Yoongi oppa menginap,"
Jungkook pun langsung bangun dari tidurnya, dengan tatapan yang dibuat sendu. "jangan,"
"Makanya bagun, ayo kita makan,"
Selama makan Jungkook hanya diam dan makan tanpa memulai suatu apapun. Dia bahkan menghabiskan makanannya dalam sekejap. Lihatlah betapa kelaparannya dia. Dan tadi dia bilang apa? nanti aku makan kalau lapar. Ahhh becanda nih anak.
"Habis makan minum obat yaaa. Tadi aku sudah pesan dengan petugas hotel. Kita lanjutkan besok atau nanti malam saja menulisnya okay?"
"Iya,"
Setidaknya manusia ini masih mau mendengarkanku ketika sakit. Ahhh tidak, sebenarnya dia selalu mendengarikanku saat sedang tidak cemburu ahhahaha.
Maafkan noonamu ini yaaa. Aku hanya senang melihatmu cemburu, kau sangat menggemaskan. Lihatlah postur tubuh dan sifatnya sangat bertolak belakang. Bahkan tattonya pun takkan bisa menutupi betapa kekanakan kelakuannya itu.
🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗🍗
Gambaran lahapnya JK
TBC
Created by
L.C.S.B