🏵️
.....
........
.....
Taehyung berdiri disamping tubuh Hoseok, ia sedikit sedih karena jiwa yang barada dikantung itu sudah pecah berkeping-keping. Taehyung bahkan tidak yakin, sekalipun Hoseok mati jiwanya pun tak mampu pergi ke pintu cahaya. Malah mungkin saja sebelum jiwa itu masuk ke pintu cahaya telah lebih dulu menjadi santapan jiwa-jiwa tersesat lain.Tapi mau bagaimana lagi, sesuatu yang terhenti harus dilanjutkan. Taehyung membuka kantungnya, mengarahkan serpihan jiwa tadi ke tubuh Hoseok.
Tidak ada yang berubah sekalipun jiwa tadi telah kembali ketubuh aslinya, Hoseok tetap tertidur. Gelang yang menandai umurnya juga tidak berubah warna. Taehyung makin bingung. Jika saja gelangnya menghitam harusnya ada malaikat maut disekitarku sini. Tapi lihatlah gelangnya tetap berwarna putih, tidak menandakan apa pun.
Diam-diam Taehyung menyentuh tangan Hoseok, ia tidak mampu melakukan hal banyak kecuali memberikan keberuntungan nya pada sosok lemah ini.
Keberuntungan hanya dapat bekerja pada makhluk hidup, walaupun nanti akan sia-sia Taehyung masa bodoh. Seberkas cahaya muncul di tangan kanan Taehyung, cahayanya mengalir keluar dan masuk ketubuh Hoseok.
Taehyung selesai, tapi bocah itu tetap tak mendapati perubahan. Ia merosot tak bertenaga,banyak yang ia lakukan hari ini. Taehyung menukuk lututnya dan bersandar di dekat soda.
Atensinya meredup, tapi sebelum ia benar-benar kehilangan kesedarannya ia sempat berbisik. " Kak Heseok, jika esok terjadi sesuatu yang besar anggap itu sebagai keberuntungan"
🍀🍀🍀🍀
"Bocah itu terlalu berlebihan, Memangnya siapa dia. Membolak balik kan takdir seenaknya sendiri?"
Bola mata Taehyung bergulir, ia sedikit sulit membuka mata. Tapi telinganya terus mendengar sosok yang ia sayang selama ini. Alih-alih kembali memejamkan mata karena pusing yang mendera. Kini Tae benar-benar mengerjapkan mata lucunya.
" Hah... Terserah lah... Urus saja dia, ingatkan dia untuk tidak memaksakan dirinya lagi."
" Tapi Mas..."
Taehyung bergerak gusar, tubuhnya tiba-tiba merasa aneh tidak jelas seperti begitu lemas.
" Taeby sudah sadar? "
Taehyung memfokuskan penglihatan nya pada sosok di sampingnya. Sosok itu mengelus surai kelam milik Taehyung, ia juga tidak berhenti bersyukur karena Taehyung sudah bangun.
" Mama... Papa marah?" tanya Taehyung
" Bagaimana keadaanmu sayang? Masih ada yang sakit? Mana mama lihat..." Ibu Taehyung sibuk memeriksa, namun Taehyung sudah lebih dulu mencekalnya.
" Aku baik Ma, Papa marah ya? Karena Taehyung lemah..." Taehyung berucap lirih, walaupun begitu Mama tetap masih mendengarnya.
" Hei Papa mu tidak marah sama sekali, lihat Mama... Ada kah yang sakit sayang?"
Taehyung menggeleng, walaupun ia masih merasa aneh pada tubuhnya.
" Jangan berbohong pada Mama, tapi maaf Mama tidak bisa membantu Taehyung kali ini. Energi negatif di tubuhmu menurun drastis. Seharusnya Papa mu bisa menyalurkan sedikit energinya, tapi sepertinya Papa sedikit lelah. Tidak apa-apa kan nak?"
Taehyung menggeleng mengerti, paham jika Papanya tak mungkin lelah. Jelas sekali jika ia sedang marah.
" Bagaimana tugas kemarin, Mama kira Taetae sedikit berhasil walaupun berantakan diakhir? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunclover
FanfictionBrothership x Light Fantasy Perkamen kuno mengatakan sesosok bayi mungil lahir dengan berlumur dosa. Mengatasnamakan sebagai penebusan, Taehyung bocah dengan senyum kotak penuh candu berangkat menunaikan tugasnya diliputi akan ketidaktahuan masa de...