15

304 44 10
                                    

Halo... Balik lagi ni... Maap jangan bosen2  ama cerita ini✌️iye tadi nggak bisa langsung up🥺🤏aku harus pergi  jd nggak sempet edit....

Jangan lupa untuk like end comment nyaaaa....

🥺💜

Selamat membaca

...
.......
...

Ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi

Kini ke-empatnya kembali di ruang tamu. Tenang mereka sudah makan malam kok, ya walaupun tidak terlihat napsu. Apa lagi saat melihat wajah keruh dari sang kepala keluarga.

Bapak 2 anak itu sepertinya benar-benar membenci Taehyung, ia bahkan tak memandang sedikitpun ke arahnya. Sementara bocah itu mendadak makin diam, ia juga tak enak jika seperti ini terus. Sekalipun ia sudah lama tidak makan, tetap saja ia jadi tak berselera.

Padahal jika sedang bersama Jimin ia bisa makan 5 kali dalam sehari, jelas saja perutnya itu semakin buncit berbeda dengan Jimin. Sekalipun ia makannya banyak, tapi bocah pendek itu selalu melakukan olahraga juga dance yang membuat tubuhnya dipenuhi otot-otot besar.

Berbicara tentang Jimin, Taehyung jadi rindu dengan bocah bebek itu. Ia pasti khawatir karena Taehyung tidak masuk sekolah. Entah apa Papanya membuat ijin agar ia bisa di rumah terus. Semoga saja tidak membuat Jimin mencarinya.

" Yoon segera antar dia, semakin malam semakin tidak baik." Kepala keluarga itu memulai pembicaraan.

" Ayah," Yoongi berucap, tapi sudah dipotong oleh Ibunya.

" Sayang dia Taehyung... Anak yang dicari Yoongi. Kau ingin mengusirnya?" Ibu tidak terima, sejak tadi ia ingin memeluk tubuh boncel Taehyung, efek sudah lama tidak ada anak kecil dirumahnya. Ia rindu. Tunggu Taehyung bocil?

" Ck... Dia bukan, astaga... Bahkan auranya membuat teman-temanku takut, jelas dia anak seorang pastor." Ayah kembali tak setuju.

Yoongi menghela nafas,
" Ayah... ishhh.... Maaf Tae, ayahku ini memiliki banyak teman dari dunia bawah. " Yoongi mencoba menjelaskan.

" Cepat usir dia," Ayah kembali berucap.

" Aaa... Begitu maaf om, saya tidak tau" Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia juga jadi bingung bagaimana harus berucap.

" Ayah pikir auramu mengganggu teman-temannya."

Taehyung manggut-manggut mengerti, memang benar jika hantu kelas bawah pasti akan ketakutan dengan anak petinggi neraka. Tapi anak pastor? Mamanya bukan pastor, beliau malah seorang malaikat. Taehyung jadi ingin tertawa.

" Sepertinya kau salah membawa orang Yoon"

" Ayah... Dia benar-benar Taehyung, tidak mungkin aku mengusirnya."

SuncloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang