4 : REVISI

652 67 1
                                    

Mohon maaf karena terganggu... Bisa baca ulang lagi karena saperuh episode hilang... Makasih

Selamat membaca

Keduanya saat ini sedang duduk didepan ruang intensif milik Ibunda Seokjin. Mereka tak bisa berharap banyak setelah dokter memberitahu kemungkinan terburuk yang terjadi karena kehilangan donor.

Guru muda itu sempat menangis terisak, namun berusaha kembali tegar. Taehyung? Bocah itu sudah lebih dulu menangis keras saat sampai diruangan milik Ibunda Seokjin.

Jangan pernah berpikir jika Taehyung menangis seperti remaja lain yang tetap cool. Kalau memang dasar jiwanya bocah maka ya tetap bocah.

" Taehyung berhentilah menangis... Tidak ada gunanya..."

" Hiks... Hiks... T-tidak bisa... Huweee... Kak Seokjin..."

Lama kelamaan Seokjin malah semakin risih, ia membekap mulut si cengeng itu hingga terdengar gumaman-gumaman saja.

" Sssstt... Sudah malam cepat pulang sekarang, jadwal berkunjung hampir habis tau! "

Taehyung memajukan bibirnya, sedikit kesal karena perlakuan si guru muda.

" A-aku ingin berkunjung ke tempat tamu kakak tadi," ungkap Taehyung dengan wajah memelas.

" Aissss....  Bisa-bisanya, ya sudah ayo!"

Keduanya saling berjalan bersisian, tentu saja dengan wajah Taehyung yang masih berkerut resah memikirkan apa saja yang bisa ia lakukan agar misinya cepat selesai.

Sebelum mereka masuk ke ruangan yang diminta Taehyung tadi, Seokjin lebih dulu mampir ke kantin. Membeli beberapa buah dan makanan, hitung-hitung oleh-oleh.

" Loh Nak Seokjin?" pas sekali laki-laki yang dicari berada tepat didepan pintu.

" Malam Pak Hong, maaf anak didik saya ingin menjenguk istri Bapak. Ah iya, Taehyung ayo salam"

" Malam Pak, saya Taehyung... Maaf mengganggu waktu Bapak," Taehyung memperkenalkan diri lengkap dengan senyuman manisnya.

" Taehyung bisa panggil saya Pak Hong Seon. Tidak papa, saya malah senang dapet kunjungan seperti ini. Ayo mari-mari silahkan masuk."

Seokjin dan Pak Hong berjalan lebih dulu, Taehyung berdiri sebentar ia memandang lekat-lekat seseorang yang dikenalnya dengan betul.

" Hai Hyung... "

*****

Kali ini Seokjin dan Pak Hong duduk di sofa, sementara Taehyung mendudukan dirinya di samping istri Pak Hong yang terbaring lemas lengkap bersama alat penunjang kehidupannya.

Taehyung sempat berkenalan pada Bibi Hong tadi, walaupun sia-sia. Yah sebenarnya maksud kedatangannya ke sini bukan hanya menjenguk, tapi juga yang lainnya.

Taehyung menghirup nafasnya dalam-dalam, ke dua tangannya mengepal disisi ranjang. Hingga pada tarikan nafas kedua Taehyung menutup mata. Kepalanya yang semula menengadah ke atas makin tertunduk ke dalam dan berakhir di pinggiran ranjang.

Sempat hening, sebelum angin kecil masuk dan mengeluarkan jiwa Taehyung dari tubuh ringkihnya. Ya, bocah Nakal satu ini ingin melakukan Astral Projection. Tentu saja agar dapat bertemu si Hyung yang tadi ia panggil.

" Eh..." jiwa kecil Taehyung benar-benar keluar. Ia melompat-lompat kecil, bahkan mencoba terbang.

" Jangan membuat keributan,"

SuncloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang