10 : PERTEMUAN

247 22 0
                                    

"Hay, how are you sweet girl.."

Lia cukup terkejut dengan kedatangan pria yang waktu itu hampir saja menghisap darahnya, dengan cepat Ed menarik lengannya dan menyembunyikan tubuh mungil Lia di belakang tubuhnya. Sama saat seperti waktu itu.

"Kenapa? Kau takut aku akan mengambil gadis manis itu dari mu, Ed?"

"Enyahlah kau, Jason!"

Vampir yang bernama Jason tertawa terbahak-bahak, Ia senang sekali menganggu ketua suku serigala itu. Lelaki itu tiba-tiba berhenti tersenyum dan menatap sinis gadis yang bersembunyi di belakang Edward, Matanya berubah menjadi merah tua, seakan menandakan bahwa dia sedang haus darah saat ini.

"Uuu~ matanya berubah menjadi merah, apa kau bisa melakukan itu juga Ed?"

Edward berbalik menatap Lia dengan kesal, apakah saat ini saatnya untuk bercanda? Sedangkan yang Lia hanya menatap Ed dengan tatapan polos seolah tak bersalah.

"Wah.. Bagaimana bisa Mate ku bisa bersikap bodoh dan menggemaskan dalam waktu yang bersamaan?" Ucap Nic di dalam diri Edward.

Lord yang sedari tadi mengikuti tuannya itu seakan peka dengan apa yang akan di lakukan oleh Jason, iapun segera menghampiri Ed.

"Aku akan membawa Luna pulang." Bisik Lord.

Jason yang mendengar pembicaraan kedua serigala itu, tersenyum mengejek.

"Sepertinya aku bisa membalas dendamku setelah 20 tahun ini, benarkan?"

"Jangan pernah melibatkan Lia di dalam urusan kita, Jason!" Seru Ed, "Cepat bawa dia pulang, Lord!"

Lord segera menarik lengan Lia agar bisa segera keluar dari dalam mall, namun samar-samar Lia masih bisa mendengar percakapan antara vampir dan werewolf itu.

"Kenapa tidak? Kenapa aku tidak bisa memperlakukan gadismu sama seperti yang kau lakukan pada Ravelin, hah?"

Dengan cepat, Jason segera mengejar Lord dan Lia dengan kecepatan larinya. Vampir memiliki kemampuan lari secepat 37 km/jam, dan Jason yakin bisa menangkap gadis itu hari ini juga.

Ed yang tau akan rencana Jason, tidak tinggal diam, ia berlari mengejar Jason. Sedangkan Di dalam mobil, Lord menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata, membuat Lia memejamkan matanya karena takut kalau-kalau mereka kecelakaan.

Saat mobil yang mereka tumpangi memasuki hutan lebat, Lord menurunkan kecepatan mobilnya. Ia melirik gadis yang duduk di sampingnya saat ini, ada rasa lucu yang menggelitik hatinya saat melihat ekspresi wajah Lia yang begitu ketakutan.

"Luna, Are you okay?" Tanya Lord sambil menahan tawanya.

"LO PIKIR GUE BISA BAIK-BAIK AJA SAAT LO BAWA MOBIL SEKENCENG ITU ?! GILA AJA LO, MAU NGAJAK GUE LANGSUNG NGADEP MALAIKAT IZRAIL, HAH?!"

Lia terus berbicara menggunakan bahasa indonesia, membuat Lord mengangkat alisnya alias tidak mengerti.

"I'm fine." Ucap Lia akhirnya.

"Kau harus berhati-hati apabila melihat lelaki yang tadi."

"Memang kenapa dengannya?" Tanya Lia penasaran.

"Dia adalah Ketua suku vampir, musuh besar Alpha. Setiap musuh pasti mencari celah kelemahan musuhnya yang lain. Maka dari itu, kau harus menghindar darinya sejauh mungkin." Jelas Lord.

Lia memiringkan kepalanya sambil menatap Lord dengan ekspresi tidak terbaca.

"Berarti aku.."

"Ya, kau adalah kelemahan Alpha saat ini."

"Tapi kenapa aku bis-"

BRRAAKKKKKKK!!!!!

AAAAAAAAAAA

Mobil yang di kendarai oleh Lord tiba-tiba berhenti, siapa lagi kalau bukan ulah Jason, sang ketua suku vampir.

Jason berdiri tepat di depan mobil yang sudah peyok bagian depannya, dari kaca yang sedikit pecah, ia memfokuskan dirinya pada gadis yang saat ini tengah menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Jason yang melihat Lord pingsan di tempatnya, segera berjalan menghampiri Gadis itu. Lelaki itu terus menatap Lia, sampai akhirnya ia tiba di pintu mobil. Sedetik saat hendak menarik gagang pintu, tiba-tiba saja kepala Jason di tendang oleh seseorang.

"Aku sudah bilang untuk tidak pernah bermain dengannya."

Edward menoleh ke arah kaca, dan bersyukur gadisnya tidak kenapa-kenapa. Edward segera menarik tubuh Jason untuk menjauh dari Lia, Ia tahu bahwa kalau tetap berada di sekitar Lia, Jason akan kehilangan akal karena darah manis yang Lia miliki.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN?!!"

"Aku membawa mu pergi dari gadisku." Ucap Edward

"Kau tahu Ed? Rasa senang sekali saat mengetahui bahwa kau telah menemukan Mate mu. Hahaha."

Edward ikut tertawa saat mendengar ucapan Jason. "Terimakasih karena kau turun bersuka cita dalam pernikahan ku nanti."

"Hey, sebelum kau memulai pernikahan mu, akan ku pastikan untuk mencabut kepala gadis itu dan mempersembahkannya untukmu, Alpha."

"JAGA UCAPANMU SIALAN!"

Dengan hati yang memanas, Edward segera meninju pipi Jason dengan sangat kencang, membuat darah segar mengalir di sana. Jason yang tak terima dengan tindakan Edward, segera melempar balik pukulan kepada Edward.

Sedangkan di sisi itu, Lord segera sadar dari pingsannya, ia kemudian melihat Lia yang masih duduk di sampingnya sambil menutupi wajahnya. Badannya bergetar hebat, air mata sudah keluar dari kedua matanya.

"Luna, kau tidak apa-apa??" Tanya Lord khawatir.

Gadis itu tak menjawab pertanyaan Lord, ia masih menangis sesegukan. Lord keluar dari mobil yang sudah tidak bisa menyala itu, Ia segera membuka pintu mobil Lia, dan menarik lengan Lia agar segera keluar dari sana.

"Mau kemana kita Lord?" Tanya Lia.

"Menjauh dari hutan ini."

***


Note : Kasih tau ya kalau ada salah dalam penulisan 😊

Terimakasih banyak untuk yang telah membaca dan menunggu ceritaku selama ini!!
Mohon dukungan nya teman-teman 😊

Akhir-akhir ini males untuk nulis, karena ada yang bilang tulisan gua sama sekali ga menarik. jadi males mau lanjutin cerita ini, padahal udah di konsep dari awal sampe akhir cerita ini bakal jadi kaya gimana. tapi .. :)

I'm Mate a Werewolf!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang