5 : MATE'S

562 55 2
                                    

Seorang gadis bertubuh mungil menggeliat di atas kasur, sesekali ia meregangkan tubuhnya. Tidur di bawah selimut yang tebal seperti ini, membuat tubuhnya sangat terasa hangat.

Ia sesekali berpikir lagi, akan kejadian yang menimpanya beberapa saat yang lalu. Lia bernapas lega, ternyata semua yang alaminya hanyalah mimpi belaka. Mana mungkin dia benar-benar bertemu dengan seorang Vampire dan Werewolf? Bagaimana mungkin dia bisa terhempas jauh dari asalnya? Itu sungguh tidak masuk akal.

Sesekali, Lia tersenyum membayangkan para lelaki yang berada dalam mimpinya. Sungguh tampan. Sangat sangat tampan. Ahh, Lia jadi tidak ingin menghentikan mimpinya. Mimpinya itu sangat sangat terasa nyata baginya.

Suara pintu terbuka, Lia berpikir, mungkin itu ibunya yang telah pulang dari jakarta. Lia sama sekali belum membuka matanya, berpura-pura masih tertidur, ia ingin beristirahat sebentar karena badannya saat bangun tidur tadi amat terasa sakit.

"Hei, my little girl. Bangunlah."

Masih dalam posisinya, Lia mendengar suara lelaki yang cukup tidak asing baginya. Setidaknya dalam beberapa jam ini, suara yang berat, dan bahasa yang cukup ia hatam. Bahasa inggris.

Lia membelalakan matanya, saat dia mulai sadar bahwa semua ini ternyata bukanlah mimpi! Mulai dari kedatangannya secara tiba-tiba di hutan belantara, bermalam di hutan, di kejar-kejar oleh dua lelaki yang tak lain adalah seorang Werewolf, ia melihat apa yang di namakan Vampire itu, dan melihat secara langsung perubahan manusia menjadi serigala.

'Ja.. Jadi, jadi semua ini bukan mimpi?!!'

Lia langsung bangun dari tidurnya, dan mendapati lelaki berdiri menjulang tinggi, kulitnya putih namun sedikit kecoklatan, rahang yang keras, tubuh yang berotot sangat kekar, dan tunggu, wajah bule?

"Gak mungkin. Ini pasti mimpi! Ini mimpi! Ini mimpi karena gue terlalu banyak baca cerita tentang manusia serigala!! Iya bener!"

Edward mendekat, lalu duduk di pinggir ranjang King size yang di tempati oleh Lia. Secara otomatis, Lia pun memundurkan badannya.

Edward memandangi Lia tanpa berkedip sedikitpun, itu bukanlah ekspresi yang di harapkan Edward. Ia tidak bisa membaca raut wajah wanita yang saat ini berada di hadapannya, entahlah itu bingung, cemas, takut, atau marah, Edward tidak bisa membacanya. Mengapa sepertinya gadis itu tidak senang bertemu dengannya?

"Ini di mana?" tanya Lia sedikit berbisik.

Edward tidak mengerti apa yang di katakan oleh wanita dihadapannya itu,

"What? I don't understand what you tell."

Lia menghela napas nya sedikit lega, untunglah ia cukup pandai dalam berbahasa inggris. Ia bahkan sudah mengikuti beberapa olimpiade dan lomba debat bahasa inggris tingkat nasional. Jadi ia tidak perlu ragu dalam hal yang berkaitan dengan bahasa inggris.

Dengan percaya diri, Lia bangkit dari tidurnya, lalu mulai mendekat ke arah lelaki asing itu.

"Sir, where am I now?" Tanya lia

Edward sedikit berpikir, "in my room"

"no, no, I mean where is this? Indonesia? Singapore? English?" Tanyanya lagi.

Edward terdiam, apa yang ada dipikiran gadis itu? Dia tak tau sedang ada di mana sekarang? Tentu saja ini di Alaska. Apa dia tidak tau? Memangnya darimana asalnya, sampai tidak tau kalau dia saat ini berada di Alaska.

Namun, walau dongkol, Edward tetap menjawab, "This is in Alaska."

Lia berpikir sejenak, Alaska? Sepertinya dia sudah tidak asing lagi mendengar tempat itu, oh... Dia memang sudah tidak asing lagi mendengar kata Alaska, karena di Wattpadnya kebanyakan memakai latar belakang Alaska. Tapi tunggu...

I'm Mate a Werewolf!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang