Lia pov
Aku benar-benar menyesal karena telah keluar dari persembunyian ku, dan sekarang mereka benar-benar mengejarku. Aku berlari sekencang mungkin aku bisa, aku tak peduli semak belukar yang aku hantam hingga membuat banyak sayatan di lengan dan kakiku. Tidak terkecuali di wajah ku.
Mereka berlari sangat cepat, aku sungguh tak akan bisa selamanya berlari, di tambah beban ransel yang aku bawa sangat berat. Aku hendak membuangnya tapi barang berhargaku ada di dalam ransel itu.
'ah ya tuhan! Untuk apa pula mereka mengejar!'
Aku terus saja memutuskan untuk berlari secepat mungkin, menghindar dari mereka. Sampai tiba di sebuah perbatasan aku melihat remang-remang lampu, mungkin sebuah desa? Pikir ku. Aku secepat mungkin berlari ke arah desa tersebut, tapi satu dari kedua lelaki yang mengejarku segera berteriak seolah menghentikan rencanaku untuk memasuki desa itu.
"HEI GIRL STOP!!" ucap lelaki yang berbadan kekar.
Aku tau dia meminta aku untuk berhenti, aku menoleh sebentar namun setelahnya terus saja melanjutkan berlari.
"Hey Miss stop! That is dangerous!" ucap lelaki yang satunya, yang tubuhnya lebih besar.
Aku mulai berhenti seketika, saat mereka mengatakan kalau di sana bahaya. Dan ya, aku mulai ragu untuk masuk desa itu, tidak ada yang bisa menjamin keselamatan ku apabila aku memasuki desa itu.
Namun tak bisa di pungkiri, pikiran ku yang berpikir bagaimana kalau mereka yang berbahaya? Jelas-jelas mereka mengejarku dari tadi. Bahkan sampai ke desa ini.
Berbeda dengan ku yang berhenti dengan napas terengah-engah, kedua lelaki itu seolah tidak memiliki rasa lelah dalam tubuh nya. Kedua lelaki itu sangat tampan menurutku, mereka memiliki badan yang sama-sama kekar. Namun wajah mereka tidak menunjukkan wajah khas Indonesia. Bukan bahkan tidak menunjukkan wajah khas Asia. Dan sedari tadi mereka menggunakan bahasa inggris dalam bercakap-cakap.
Oh tuhan, tidak mungkin kan?
Pikiranku salah kan?
Apa aku sudah gila dengan memikirkan aku sedang berada di negara orang lain?
Belum selesai aku memikirkan apa yang sedang terjadi terhadap ku, dan di mana aku sebenarnya. Tiba-tiba, bahu ku di cengkram kuat oleh seseorang dari belakang. Aku melihat kedua lelaki yang mengejarku tadi wajahnya telah berubah menjadi sangat menyeramkan, seolah memberi tahu kepada seseorang di belakang ku untuk menjauh dari ku.
Aku merasa lelaki di belakang ku itu seperti mendekatkan kepalanya ke samping kepalaku, lalu tiba-tiba membisikkan aku sesuatu.
"Hi, little girl. Nice to meet you. Sepertinya darah mu sangat manis, huh?" ucap lelaki itu.
Aku pun berbalik untuk menatap wajah siapa yang berani memegang bahuku ini, namun sedetik sebelum aku menoleh, kedua lelaki yang ada di hadapanku seolah mengaum sangat kencang. Seperti....
Serigala?
Aku pun sontak tergelonjak kaget, lalu menutup mataku. Aku merasa seperti ada tangan yang menarik tubuhku, aku membuka mata dan benar. Sekarang tubuh ku berpindah tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Mate a Werewolf!!
Werewolf[ON GOING!!!!] Sejak bertemu dengannya, tidak, bukan, melainkan sejak terjadinya kecelakaan itu, kehidupan ku berubah 180° derajat. Aku tak habis pikir dengan takdir yang tuhan berikan kepadaku. Apa semesta sedang mempermainkan ku? Oh sungguh ini t...