15 : HILANG

138 18 1
                                    

Edward menatap cemas jam dinding yang berada di kamarnya. Sudah hampir jam 10 malam dan Lia tidak juga kembali ke kamar.

Lelaki itu pikir, setelah dari ruang makan gadis itu langsung kembali ke kamar dan langsung mengurung dirinya dan pergi tidur seperti sebelum-sebelumnya. Namun setelah Edward tunggu beberapa jam, Lia tetap tidak kembali ke kamar.

Edward akhirnya memutuskan untuk turun dan mencari Lia di kamar pelayan, karena akhir-akhir ini Lia senang sekali bermain dengan salah satu pelayannya itu.

Namun saat keluar dari kamar, Edward terkejut karena mendapati Emerlad, adiknya, berdiri si depan pintu kamarnya.

"Ada apa?" Tanya Edward.

"Apa Lia ada di dalam? Aku ingin memberikan sesuatu pada nya."

Edward menutup pintu kamarnya dan berjalan menuruni tangga sambil berkata, "Lia belum kembali sejak dari ruang makan."

"Lia masih di luar?" Tanya Emerlad.

Edward menghentikan langkah kakinya, ia lalu berbalik dan menatap adiknya itu dengan bingung.

"Di luar?" Tanya Edward memastikan

Emerlad berjalan mendekati kakaknya itu, "Ya, tadi aku sempat berbincang dengannya di taman depan." Ujar Emerlad, "Ku pikir dia sudah masuk ke dalam, karena mengingat ini sudah malam."

Mata Edward seketika membulat.

"Em kau cari di dalam mansion, minta bantu Emelin dan pelayan yang lain untuk mencari Lia. Aku akan mencarinya di luar."

Edward lalu berlari menuruni anak tangga dan langsung pergi keluar dari mansionnya untuk menemui Lia.

Emerlad yang ikut panik melihat kakaknya seperti itu, langsung membantu Edward dengan mencari Lia di dalam Mansion dengam meminta bantuan beberapa pelayan yang lewat.

Sesampainya di luar, Edward tidak menemukan Lia di taman halaman nya. Ia lalu berlari ke arah taman belakang, namun nihil, ia tidak menemukan Lia di sana.

Dengan frustasi edward akhirnya berjalan ke arah pos security untuk menanyakan keberadaan Lia.

"Apa kalian melihat Luna?"

Pos yang terdapat tiga bodyguard itu pun saling tatap saat Edward bertanya.

"AKU TANYA APA KALIAN MELIHAT LUNA?!!"

"Maaf tuan, kami tidak melihat Luna." ujar salah satu bodyguard itu.

"Kami baru saja ganti berjaga dengan penjaga sebelumnya."

Edward lalu menyuruh penjaga itu untuk memanggil bodyguard sebelumnya, setelah tiba di pos security ia langsung bertanya hal yang serupa.

"Maaf tuan, Tadi Luna izin untuk keluar sebentar mencari angin. Saya sudah melarang, namun Luna bilang kalau dia sudah mendapat ijin mu."

Edward memegang kepalanya yang bertambah pusing, jantungnya hampir saja tidak berdetak lagi saat mendengar penjelasan dari penjaganya itu.

Edward lalu melayangkan satu pukulan mentah ke wajah bodyguard nya yang sudah ceroboh itu.

"BODOH! KAU MEMANG BODOH!" Teriak Edward sambil terus memukuli bodyguardnya.

"SUDAH KU BILANG BERKALI-KALI, BAHWA LIA TIDAK AKAN KU IJINKAN KELUAR JIKA TIDAK BERSAMAKU BODOH!"

Edward benar-benar hilang kendali, untungnya Lord datang tepat sebelum Edward membunuh bodyguard nya itu. Ia lalu menarik tuannya itu yang benar-benar sudah hilang kendali.

"Cukup Edward! Kendalikan dirimu! Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Lia menghilang."

Edward menatap Lord dengan tatapan yang sudah sangat kacau, pupil matanya sudah berubah menjadi merah pekat, tanda bahwa ia benar-benar sangat marah saat ini.

I'm Mate a Werewolf!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang