***
"Dan menyetujui perjodohanmu dengan putri dari Tuan Lee."
"Mwo?"
Kalimat sang appa terus terngiang di kepala Jisoo. Tidak tahu harus merasa senang, sedih atau kesal? Pasalnya ia baru lulus SMA dan dia harus mengurus salah satu perusahaan? Dijodohkan? Dan menikah?!
Jisoo masih terlalu muda untuk menikah!
Huh! Cukup merepotkan! Pikirnya.
"Hahh!!"
Berulang kali Jisoo membuang nafas kasar. Seperti seseorang yang merasa frustasi.
"Apa aku kabur saja ya?" Monolognya sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Ehh tidak-tidak!! Nanti aku tidak dapat warisan." Jisoo menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan rencananya.
"Tapi tidak ada salahnya juga aku bertemu dengan gadis itu. Mungkin saja dia cantik? Hehehe..." Jisoo tertawa membayangkan seorang gadis cantik yang akan ia temui.
Namun dia kembali terdiam.
Jisoo lagi-lagi menghela nafasnya masih dengan menatap langit-langit kamarnya, menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan kepalanya.
"Kira-kira siapa nama gadis itu? Aishh!! Kenapa Appa tidak memberitahu siapa nama gadis itu?!"
"Aghh!! Membuatku penasaran saja!"
"Siapa gadis itu?"
"Kira-kira berapa usianya?"
"Ah terserahlah! Siapapun gadis itu aku tidak peduli!"
"Aku mau tidur saja!"
Jisoo jadi frustasi sendiri dengan pikirannya. Di satu sisi ia enggan untuk dijodohkan karena ia masih ingin bebas. Tapi di sisi lain ia juga penasaran dengan gadis bermarga 'Lee' yang Appa nya sebutkan tadi.
Jisoo menutup wajah frustasi nya dengan bantal berusaha untuk tidur, meski itu sia-sia karena nyatanya kedua mata indahnya masih terbuka lebar.
Berbeda suasana dengan keluarga Lee yang aman damai. Putri tunggal dari keluarga Lee, ia tengah sibuk dengan berbagai macam berkas di ruang kerja pribadinya.
Daddy dan Mommy nya sudah memberitahu soal rencana perjodohan itu. Dan ia hanya merespon biasa saja. Tidak tertarik ataupun berminat dengan rencana kedua orang tuanya.
Begitulah Lee Joohyun atau yang biasa di kenal dengan nama Lee Irene. Gadis muda berpendidikan tinggi, dengan kecantikan diatas rata-rata, namun memiliki sifat yang dingin.
Irene hanya akan bersikap hangat pada orang tertentu, seperti kedua orangtuanya misalkan.
Lelah berkutat dengan semua berkas kantor, Irene merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal karena duduk terlalu lama. Kemudian ia mematikan laptop dan menumpuk asal berkas yang tadi ia kerjakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hii Nunna || JIRENE✓
Novela JuvenilKeberuntungan bagi Kim Jisoo karena bisa memiliki istri bak bidadari yang turun dari langit. Namun bagi Irene, Menikah dengan Laki-laki menyebalkan seperti Jisoo adalah kesialan untuk hidupnya yang nyaris sempurna tanpa celah! Perjodohan? Bisnis? Ir...