Keberuntungan bagi Kim Jisoo karena bisa memiliki istri bak bidadari yang turun dari langit. Namun bagi Irene, Menikah dengan Laki-laki menyebalkan seperti Jisoo adalah kesialan untuk hidupnya yang nyaris sempurna tanpa celah!
Perjodohan? Bisnis? Ir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Pagi ini di kamarnya, Krystal hanya rebahan dan bersantai. Tidak ada niatan untuk beranjak dari kasurnya barang se inchi. Yang ia lakukan hanya bergulang-guling dalam selimut, mencoba untuk tidur lagi tapi tidak bisa.
Entah karena udara pagi yang dingin atau memang Krystal yang sedang malas. Bahkan untuk sekedar sarapan pagi. Di hari liburnya ini, ia tidak tau harus melakukan apa?
Karena bosan hanya bergulang-guling dalam selimut, Krystal bangkit mencari ponselnya yang ia letakkan dekat tempat tidurnya semalam.
Krystal POV
Huh!!
Aku sangat bosan jika seperti ini. Biasanya jika libur, aku sudah memiliki rencana untuk bersenang-senang. Tapi hari ini?? Yang ku lakukan hanya bergelung dalam selimut tebal. Udara yang dingin memang selalu membuatku malas untuk keluar.
Karena terlalu bosan, aku mencari keberadaan ponselku yang terabaikan sejak semalam.
"Dimana aku meletakkannya?" Aku lupa menaruh nya dimana, tapi aku tidak menyerah. Dan akhirnya aku temukan ponselnya di bawah bantal yang aku tiduri:D
Aku mengecek ponselku, apakah ada pesan atau email penting tidak. Namun belum sempat aku membuka aplikasi pesan tiba-tiba ada panggilan masuk.
📞Lee Ice🐰...
Oh! Ternyata nona ice. Aku segera menjawab panggilan darinya.
"Hall..."
"Hallo Soojung-ah, apa kau sibuk hari ini??"
Aishhh!! Aku bahkan belum sempat menyapa, dan dia sudah memberikan pertanyaan. Dasar nona ice!
"Hm, tidak. Wae?" Jawabku sekenanya.
"Aniya...aku ingin kau menemaniku keluar hari ini, kau bisa kan?"
"Bisa, kapan?"
"Okey!! Siap-siap sekarang juga. Lalu kau jemput aku. Bye!"
"Yakk!!! Nona Ice?!!!"
Wtf!! Dia mematikan telponnya sepihak?! Aku bahkan belum selesai bicara!
"Tidak ada akhlak! Kenapa juga harus aku yang menjemputnya?!"
"Dasar nona ice! Menyebalkan!"
Untung saja dia itu sahabatku. Jika bukan pasti sudah ku pukul kepalanya.
