Chapter 1 : Pacar adalah segalanya

173 59 242
                                    

Disebuah SMA Elit dengan para siswa yang terlihat ramai , banyak sekali kegiatan tidak penting yang dilakukan para siswa saat jam istirahat tiba, seluruh siswa terlihat sedang asyik menikmati jam istirahat mereka kecuali Yura Umberela sang ketua osis yang sibuk mengerjakan sesuatu sendirian diruang osis.

"Sebentar lagi ... yap, selesai! syukurlah," ucap Yura lega sambil mematikan komputernya dan hendak menuju ke kelasnya.

Saat dalam perjalanan menuju ke kelas , seorang siswa keren dan tampan berlari menghampiri Yura dari belakang kemudian langsung merangkul bahu kanannya.

"Kena kau, kau terlalu sibuk sehingga melupakan pacarmu ini," ucap Yujin Sudarso sambil merangkul bahu Yura.

"Apanya yang pacar. Hentikan itu!" Yura menyiku perut Yujin dengan siku kanannya.

"Kasar sekali," Yujin memegang perutnya yang sedikit sakit sambil tersenyum.

Yura sedikit kesal dan berjalan cepat. Seperti biasa, Yujin selalu mengikuti Yura dari belakang.

"Yura, tunggu!!!"

Seorang siswa tampan bernama Dosan Blacky turun dari tangga dan hendak menuju kantin. Seluruh siswa perempuan teriak kagum sambil memotretnya kecuali Yura.

Yujin berpikir bahwa Yura terpesona melihat ketampanan Dosan padahal kenyataannya Yura sama sekali tidak terpesona melihat Dosan dan Yura bukanlah tipe cewek baperan seperti itu.

"Jangan melihat!" Yujin menutup mata Yura dengan kedua tangannya.

"Hentikan itu atau aku akan membunuhmu!" ucap Yura emosi.

"Kau terus melihatnya, apa kau tertarik kepadanya?" tanya Yujin cemburu.

"Payah sekali," ucap Yura meninggalkan tempat tersebut.

Seorang siswa perempuan culun berkacamata bernama Natasya melihat ke arah Dosan, ia benar-benar menyukai Dosan namun dirinya malu untuk mengungkapkan perasaannya karena wajahnya yang tidak cantik dan berpenampilan culun.

Ketika hendak pergi, Natasya menjatuhkan botol minumannya dan hal tersebut dilihat oleh Dosan. Dosan berjalan menuju ke arahnya, ia tidak tahu harus berbuat apa dan akhirnya ia berlari tanpa arah karena malu.

"Tunggu, ini botolmu kelupaan!" teriak Dosan.

Natasya berlari dengan cepat. Ketika lelah, ia pun berhenti berlari.

"Aku lelah, haus, haus," ucap Natasya kemudian ia mengarahkan pandangannya ke sebuah ruangan.

Natasya tidak memperhatikan plang di atas yang bertuliskan "RUANG KEPALA SEKOLAH". Ia memegang gagang pintu dan masuk ke dalam ruangan tersebut.

Saat masuk ke dalam ruangan , ia melihat segelas air telah tersedia di atas meja. Tanpa berpikir panjang, ia pun langsung meminumnya.

Natasya tidak sadar bahwa kepala sekolah ada diruangan tersebut dan duduk di kursi berputarnya.

"Sangat tidak sopan masuk kedalam ruangan orang lain tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, bahkan kau meminum air orang tersebut tanpa izin darinya," tegur kepala sekolah yang bernama Samujin.

Karena kaget , Natasya pun langsung menjatuhkan gelasnya hingga pecah. Natasya meminta maaf sambil menundukan kepalanya kepada Samujin.

"Maaf pak, saya tidak tahu jika ini adalah ruangan bapak," ucap Natasya menyesal sambil menundukan kepalanya.

"Kau harus membayarnya." Kepala sekolah tersenyum menyeringai kepada Natasya.

"Bagaimana cara saya membayarnya?" tanya Natasya bingung.

Hope (ON GOING) (REVISI SEBELUM MELANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang