Chapter 21 : Hatimu seputih salju

21 12 20
                                    

Dirumah keluarga Umberela, seorang laki-laki berdiri sambil merokok di halaman rumahnya, ia merokok sambil menatap langit malam.
.
.
.
Seperti yang kita duga, dia adalah Draka Umberela, ayah dari Yura Umberela dan Asta Umberela. Sory, belum ada info tentang Asta Umberela, gimana sih author ni wkwkwkwk?

"Sudah tujuh belas tahun sejak peristiwa itu, aku khawatir jika Yura ikut terlibat juga, aku sangat yakin bahwa Samujin masih berada di sekolah itu sampai sekarang." Draka mengkhawatirkan keselamatan dari anaknya yaitu Yura.

"Semua ini salah ibu kandung Yura, jika dia tidak keras kepala maka Yura tidak akan bersekolah di SMA bangsat itu." Draka melempar rokoknya ke tanah.

Sebenarnya, jika kita perhatikan, Draka sangat peduli dan menyayangi Yura hanya saja Yura tidak tahu itu. Mengapa Yura sampai membenci ayahnya? selalu ada pertanyaan yang belum dapat dijawab!

Draka mengambil ponsel dari sakunya kemudian ia menelpon Yura.

Di apartemen, Yura masih mengerjakan tugas rumahnya, ia mendengar ponselnya berdering , ia pun melihat ada satu panggilan yang ternyata itu adalah dari ayahnya.

Yura langsung mematikannya dan lanjut mengerjakan tugas rumahnya.

"Mengapa orang itu menelponku? orang bodoh itu selalu saja mengusik kehidupanku. Setelah dia menceraikan mama, dia menikahi wanita penyihir itu kemudian pada akhirnya mama meninggal, aku sangat marah dan membencinya." Yura sedih dan marah kepada Draka.

Pertanyaan yang akan muncul di dalam pikiran kalian kepada author wkwkwkwk.

"Thor, apa sih alasan ibu dan ayah Yura cerai?"

"Guys, ikuti alurnya aja ya wkwkwk. Author juga berusaha menyusun alurnya, mengenai alasan perceraian tersebut masih rahasia. Jika kalian ingin menyampaikan opini silakan di ketik di sini, oke!"

Lanjut ke cerita...

Draka menelpon Yura lagi namun Yura terus menolak panggilannya, ia khawatir hingga pergi di malam hari menggunakan mobil pribadinya menuju apartemen Yura. BTW, mobil Draka yang satu lagi, waktu itukan di bawa Asta tanpa izin wkwkwkwk, sama aja Asta mencurikan.

Tiba-tiba seseorang memanggil Draka yang tengah berlari menuju mobil.

"Sayang," panggil seorang wanita bernama Kinan Asmira.

Yap, Kinan adalah istri ke dua Draka Umberela, Yura sering menyebut Kinan wanita penyihir padahal Kinan tidak seburuk yang Yura pikirkan.

Di satu chapter entah itu chapter ke berapa? author juga lupa wkwkwkwk. Asta pernah mengatakan bahwa Yura tidak boleh bersikap buruk kepada Kinan ibu tiri mereka. Itu artinya, Kinan ini memiliki sifat yang baik dan penyayang.

Kinan berjalan menuju ke arah Draka, ia mengetahui bahwa Draka ingin menemui Yura, Kinan ingin ikut bersama Draka dan Draka pun menyetujuinya.

Mereka berangakat dengan mobil menuju apartemen Yura. Ketika sampai disana, Draka mengetuk pintu Yura dan memanggil nama Yura.

"Yura, Yura." Draka mengetuk pintu dengan kasar, memang dari awalnya memang kasar kog. Nanti juga diceritakan kisah Draka dan teman-teman waktu SMA.

Yura membuka pintu, ia memasang wajah kesal dan tatapan sinis ke arah Draka dan Kinan.

"Mau apa kemari?" tanya Yura dengan tatapan sinis.

"Bagaimana keadaanmu? apa kamu baik-baik saja?" tanya Draka khawatir.

"Sejak kapan anda mengkhawatirkan saya? padahal dulu anda oke oke aja ketika saya pergi dari rumah. Karena ini sudah malam, sebaiknya anda pulang bersama wanita penyihir itu, saya tidak ingin melihat wajah anda disini." Yura mengusir ayah kandungnya dan juga ibu tirinya.

Hope (ON GOING) (REVISI SEBELUM MELANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang