Indra kembali bersikap dingin kepada Rumi. Rumi mulai khawatir dan takut dengan sikap dingin Indra kepadanya, ia pun memiliki rencana untuk mendapatkan hati Indra.
.
.
.
Di sisi lain, salah satu anggota tim basket yang tidak kalah hebat dari Indra bernama Alan Suhendra datang bersama beberapa temannya ke sekolah. Di tengah perjalanan menuju ke kelas 3 MIPA B, mereka bertemu dengan Indra yang hendak menuju ke kelas juga.Selama 2 tahun Alan dan Indra tidak pernah akur, Alan sangat membenci Indra lantaran Indra selalu unggul darinya, ia sangat marah dan iri kepada Indra karena Indra selalu menjadi kebanggaan tim basket dan mendapatkan posisi ketua tim basket di sekolah mereka.
Beberapa kali Indra selalu mendapat pukulan serta risakan dari Alan dan juga teman-temannya. Indra hanya diam, karena baginya yang lebih penting adalah lulus dari SMA bukan berkelahi.
"Anak indigo, mengapa aku bisa kalah dari dirimu ya? padahal kau hanyalah anak indigo yang bodoh, kau bahkan selalu mendapat nilai 50 di setiap mata pelajaran, kau hanya beruntung bisa bersekolah di sini, dasar anak indigo," ucap Alan sinis sambil mendorong Alan.
"Jangan biarkan kegelapan tinggal di dalam hatimu! kegelapan akan menguasaimu jika kau menyimpan kebencian dan keirian terhadapku, berhentilah bersikap seperti itu!" pinta Indra pergi dari hadapan Alan.
"Wah, sepertinya anak indigo itu meremehkanmu, bos. Kebencian dan keirian itu adalah 2 kata paling menakutkan di dunia ini," ucap salah satu teman Alan.
"Iya bos, ayo kita berikan pelajaran untuknya nanti!" sambung salah satu teman Alan yang lain.
"Ayo kita hajar dia!" ucap teman Alan lainnya.
"Santai saja, kita tidak perlu terburu-buru melakukan hal itu," ucap Alan tersenyum menyeringai.
Di dalam kelas, Yujin mulai menganggu Yura yang tengah mengerjakan tugas rumah yang belum selesai semalam.
"Yujin, jangan mengangguku!" perintah Yura.
Yujin mengelitiki Yura hingga membuat buku tugas Yura tercoret, Yura sangat kesal dan mengejar Yujin. Ia ingin menusuk mata Yujin dengan pulpen karena telah menganggunya, Yujin pun berlari keluar kelas untuk menghindari Yura yang tengah marah.
Tanpa sengaja Yujin bertabrakan dengan Indra, Yujin meminta maaf namun Indra menatap sinis dan dingin ke arah Yujin kemudian masuk ke kelas. Yujin dan Yura bingung dengan tingkah laku Indra, mereka pun mulai bertanya-tanya mengenai sikap Indra yang begitu dingin hari ini.
"Ada apa dengannya?" tanya Yura serius.
"Tatapannya sangat dingin, sepertinya dia memiliki masalah, ada apa sebenarnya?" tanya Yujin khawatir.
Yura langsung merangkul Yujin sambil memegang pulpen.
"Kena kau , apa kau mau ku bunuh dengan sekali tusukan?" ancam Yura.
"Janganlah eh! maaf, maaf." Yujin meminta maaf kepada Yura sambil membuat wajah lucu.
"Kau ini ,dasar Yujin!" Yura melepas rangkulannya kemudian menjitak kepala Yujin.
"Ayo masuk!" ajak Yura.
"Baiklah," ucap Yujin setuju dan masuk ke dalam kelas.
Di ruang kepala sekolah, Samujin mulai mendapat mangsa baru yaitu Alan. Ia meminta seorang siswa untuk membawa Alan ke hadapannya, siswa yang tidak di kenal namanya itu langsung menyetujuinya.
Ingat, dia adalah siswa yang membawa minuman untuk Yujin waktu itu, author akan memberinya nama L yang berarti Legend. L merupakan bawahan Samujin, ia juga merupakan ciptaan Samujin yang memiliki perasaan seperti manusia pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope (ON GOING) (REVISI SEBELUM MELANJUTKAN)
Mystère / Thriller"Sebuah keinginan yang digapai dengan cara yang salah akan membawa petaka bagi dirimu sendiri." HOPE menceritakan tentang perjuangan 2 siswa kelas 3 SMA bernama Yura Umberela dan Yujin Sbastian yang ingin menyelamatkan teman-teman mereka yang terjeb...