Chapter 18 : Kecantikan sejati

34 17 19
                                    

Indra dan Rumi datang, ia memberitahu Janet dan yang lainnya bahwa cara untuk menghilangkan hipnotis adalah membuat Doroti menangis.

Kali ini Janet dan Siti yang akan turun tangan, mereka menghampiri Doroti.
.
.
.
"Doroti," panggil Janet pelan.

"Pergilah! aku tidak menginginkan kalian berada disini," usir Doroti sambil memalingkan wajahnya.

"Maafkan aku," ucap Siti dengan mata berkaca-kaca.

"Pergilah!" usir Doroti lagi.

"Apa kau ingat ketika kita pertama kali bertemu? saat itu, aku sedang dibuli dan kamu menyelamatkan ku." Janet membuat Doroti mengingat kenangannya bersama dirinya.

-FLASHBACK ON-

2 Tahun lalu ...

Hari itu masih sangat pagi, Doroti merupakan anak yang rajin ke sekolah dan datang pagi-pagi untuk menonton film sendirian di kelas barunya melalui sebuah ponsel.

Hari ini merupakan hari pertamanya memasuki ruang kelas sepuluh. Waktu di SMP, dia dikenal dengan siswa perempuan ternakal dan terbar-bar di sekolah. Namun sifatnya tidak terduga, kadang baik, kadang jahat.

Doroti juga selalu merekrut beberapa siswa perempuan untuk masuk ke dalam geng bar-barnya, ia suka membuli, nonton film 18+ dan memperhatikan siswa tampan. Meskipun seperti itu, dimata teman sekelasnya, ia dikenal sangat setia terhadap sahabatnya waktu SMP.

Ketika sedang asyik menonton, ia sedikit risih mendengar suara orang berteriak kesakitan yang tidak jauh dari kelasnya.

"Aisss, menganggu saja, dasar sinting," keluh Doroti.

Suara tersebut beberapa kali terdengar hingga Doroti marah karena tidak bisa menonton dengan tenang.

Doroti kemudian mendatangi tempat dimana suara tersebut berasal. Ketika sampai di sana, ia melihat seorang siswa perempuan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Janet yang sedang di buli oleh rombongan kakak kelas mereka.

Janet di suruh minum air kencing, beberapa tubuh Janet terluka akibat perlakuan kasar dari rombongan kakak kelas tersebut kepadanya.

"Jangan berisik dong, aku lagi nonton ni!" ucap Doroti melihat ke arah Janet.

Setelah melontarkan kata-kata tersebut Doroti ingin pergi namun di cegah oleh rombongan kakak kelas yang membuli Janet.

"Pasti anak baru ni," ucap salah satu kakak kelas.

"Mereka terlihat seumuran," sambung kakak kelas lainnya.

"Ya, kami memang seumuran, dasar bajingan." Doroti langsung memukuli wajah salah satu kakak kelas hingga hidungnya mengeluarkan darah.

Kakak kelas lainnya menyerang Doroti, Doroti terus menghindar hingga beberapa pukulan dari kakak kelas mengenai wajah cantiknya.

"Sial, wajah cantikku," teriak Doroti marah.

Doroti menyerang balik, ia mengangkat meja yang sudah rusak kemudian melemparnya ke arah rombongan kakak kelas, ia berlari dan menaiki meja kemudian langsung menendang beberapa kakak kelas yang berada dihadapannya.

Pada akhirnya, rombongan kakak kelas menyerah dan meminta maaf kepada mereka. Setelah rombongan kakak pergi, Doroti ingin kembali ke kelas dan melanjutkan nontonnya namun Janet mencegahnya.

Hope (ON GOING) (REVISI SEBELUM MELANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang