Chapter 30 : Pertemuan pertama Indra dan Rumi

14 8 2
                                    

-FLASHBACK ON-

7 tahun yang lalu...

Hari itu merupakan hari yang cerah, para siswa dari SD Aplilisa sedang asyik bermain di waktu istirahat mereka.

Seorang anak perempuan yang terkenal sebagai pembuli di SD tersebut bernama Rumi Nadia Putri Nikolas Sudirman. Teman sekolahnya memanggil Rumi dengan sebutan RPT (Ratu Pembuli Tercantik). Rumi selalu membuli para siswa lemah bersama gengnya.

Suatu hari, ia bersama gengnya menghadang dua orang siswa dari SD Suya bernama Yura Umberela dan Yujin Sudarso.

"Jika ingin melintasi tempat ini maka kalian harus membayar kami," ucap Rumi kepada Yura dan Yujin.

Saat itu, mereka sama sekali belum mengenal satu sama lain bahkan tidak tahu nama masing-masing.

"Apa kau gila? kita sama-sama masih kecil, kenapa kau tidak belajar dan memperbaiki hidupmu, pergilah sebelum aku membunuhmu!" ucap Yura dengan tatapan Sinis.

"Jangan memancing amarahku! guys, serang mereka!" perintah Rumi kepada anggota gengnya.

Anggota geng Rumi yang terdiri dari beberapa anak kecil (laki-laki dan perempuan) menyerang Yura dan Yujin. Yura dan Yujin terpaksa melawan di karenakan mereka sudah tidak tahan melihat kelakuan Rumi dan gengnya.

Tiga orang anak dari SD Suya mengintip dari balik tembok. Yap, mereka adalah Doroti, Siti dan Janet.

"Wah, mereka benar-benar hebat," puji Doroti sambil membulatkan matanya.

"Asli," ucap Janet.

"Seperti film action ya," sambung Janet.

Sejak kecil, Siti memang suka menonton film, mulai dari sinilah mereka menjadi bar-bar karena melihat perkelahian antara geng Rumi dan Yura serta Yujin. Doroti berinisiatif untuk membuat geng, Siti dan Janet pun menyetujuinya.

Seorang anak kecil tampan dengan tatapan dingin melintasi tempat tersebut, ia berjalan santai menuju kerumunan tanpa takut sedikit pun.

Rumi yang melihat hal tersebut langsung menyerangnya namun sialnya Rumi malah terpesona melihat ke tampanan anak laki-laki tersebut.

Si cerdas Indigo, siapa lagi kalau bukan Indra Putra Lesmana.

"Berhentilah! kau terlalu cantik untuk menjadi gadis pembuli." Indra menatap Rumi dengan tatapan dingin kemudian pergi dari hadapan Rumi.

Indra berjalan menuju SD Ana yang tidak jauh dari tempat tersebut. Seketika itu, Rumi meminta anggota gengnya untuk berhenti dan kembali kesekolah, seluruh anggota geng pun menyetujuinya. Anggota geng Rumi babak belur karena di hajar oleh Yura dan Yujin.

Di SD Aplirisa, Rumi masih memikirkan anak tampan yaitu Indra yang melintas di tengah perkelahian tadi.

"Anak itu keren juga, seharusnya aku berhenti membuli dan berhenti mengambil uang dari anak orang kaya. Sekarang usiaku masih sepuluh tahun, akan jadi apa ketika aku dewasa nanti? bisa-bisa aku menjadi pembunuh bayaran ketika dewasa nanti, aku tidak mau," pikir Rumi sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

Rumi kembali ke kelasnya. Di kelas tersebut, Rumi menjabat sebagai ketua kelas yang paling di takuti oleh seisi kelas.

Disisi lain, Indra tengah bermain basket di lapangan basket SD Ana. Sejak berusia lima tahun, Indra sudah di ajari bermain basket oleh Ayahnya. Karena Indra anak yang istimewa, ia berhasil memenangkan penghargaan perlombaan basket di usianya yang masih terbilang muda.

Hope (ON GOING) (REVISI SEBELUM MELANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang