Chapter 29 : Target utama

12 10 28
                                    

"Lakukan tugas mu sekarang, anak itu dalam perjalanan pulang," ucap Samujin sambil tersenyum menyeringai.

"Baiklah," ucap L.
.
.
.
L keluar dari lingkungan sekolah dengan mengendarai mobil warna hitam, ia melaju ke jalanan dengan perasaan bercampur aduk.

Sementara itu, Draka mengkhawatirkan Yura. Seperti yang kalian ketahui bahwa sifat Draka adalah kasar namun di balik itu semua, ia sangat menyayangi Yura dan sangat takut kehilangan Yura.

Draka juga memikirkan putranya Asta yang sama sekali belum ada kabar. Draka kemudian menelpon ayahnya untuk menanyai keadaan Asta, diceritakan bahwa Asta kabur dari rumah dan hendak pergi ke tempat nenek dan kakeknya.

Ayah Draka mengangkat telepon dari Draka.

"Halo, pa. Bagaimana keadaan Asta? apakah Asta baik-baik saja?" tanya Draka khawatir.

"Asta?"

"Iya, Asta. Bukankah Asta pergi ke rumah papa."

"Asta tidak berada disini, waktu itu dia mengabarkan bahwa dia akan tinggal disini untuk beberapa hari tapi sampai sekarang Asta belum juga datang."

"Bagaimana keadaannya dimana dia sekarang? aku begitu khawatir dengannya!"

"Jangan pura-pura peduli dan khawatir! karena kaulah yang membuat anak-anakmu kabur dari rumah, papa sangat marah kepadamu Draka. Sandainya kau tidak menikah lagi maka Yura dan Asta tidak akan kabur dari rumah."

"Pa, itu kesalahpahaman."

"Berhentilah peduli!"

Ayah Draka menutup teleponnya, Draka sedih mendengar perkataan ayahnya kepadanya.

Sementara itu, Along telah di kabari oleh L bahwa dia akan membunuh Indra malam ini. BTW, L punya ponsel ya? cie lah, L punya ponsel. Ya, jelas tidak ada lah 😂😂😂.

L melempar botol berisi surat pembunuhan Indra ke depan kedai ramen Along. Maklum Along terlalu rajin dan enggan meninggalkan kedainya bahkan hingga larut malam ia belum juga kembali ke rumahnya.

Along menyadari bahwa ada seseorang dari mobil yang telah melemparkan botol tersebut ke depan pintu kedainya. Siapa lagi kalau bukan L. Mobil L kemudian meninggalkan tempat tersebut dan melaju dengan cepat di jalanan.

Along marah-marah tidak jelas karena pintu kedainya di lempari botol tak berguna.

"Dasar anjim, lempar botol seenaknya, dasar manusia sialan!" teriak Along sambil memaki-maki orang yang berada di dalam mobil tersebut.

Along mengambil botol itu, ia melihat dengan teliti bahwa ada surat di dalam botol itu, ia segera membawa botol itu ke dalam kedainya.

Sebelum membuka botol tersebut, Along lebih dulu mengirim pesan ke WA grub yang beranggotakan 3 orang yaitu dirinya, Draka dan Mirei.

-Isi Pesan-

@Along : Aku mendapat botol yang isinya surat, entah itu surat apa, aku tidak tahu.

@Draka : Benarkah, aku akan segera ke sana untuk melihatnya.

@Mirei : Aku juga akan pergi ke kedaimu untuk melihat isi surat tersebut. BTW, kamu sekarang berada di kedai kan?"

@Along : Iya, aku sekarang berada di kedai ku. Kalian hati-hati, oke.

@Draka : Siap.

@Mirei : Oke.

Draka dan Mirei berangkat dari rumah mereka menuju kedai Along. Draka pergi tanpa memberi tahu istrinya, ia pergi secara diam-diam.

Hope (ON GOING) (REVISI SEBELUM MELANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang