•1•

5.8K 238 35
                                    

Jakarta, Januari 2014

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, Januari 2014

Anak perempuan berbadan mungil yang masih berumur sepuluh tahun itu tengah duduk dibangku sekolah dasar miliknya—tepatnya dikelas lima. Sebenarnya dia adalah murid pindahan tahun lalu. Dia mempunyai sepasang mata bulat seperti boneka, hidung pesek, serta memiliki bibir mungil yang berwarna merah muda alami. Dia anaknya tidak jelek tetapi juga tidak cantik. Manis dan imut adalah dua kata yang bisa menggambarkan wajahnya, tetapi kalau dilihat lebih lama pasti akan menyebutnya cantik.

"Biasa" hanya satu kata yang mampu menggambarkan parasnya yang terlihat polos itu. Tidak seperti yang kalian pikirkan—dia anaknya memang polos dan memang bukan sok polos. Dia mempunyai rambut berwarna coklat kehitaman panjang yang selalu di kepang menjadi dua. Hal itu lah yang membuatnya menjadi terlihat sedikit culun dimata teman-temannya-tetapi dirinya sebisa mungkin mengabaikan hal tersebut, ingat! Dia sama sekali tak peduli.

Dirinya juga mendapatkan nama panggilan spesial dari seorang anak laki-laki yang selalu mem-bullynya yaitu CUTTIBE alias cupu tapi tidak berkacamata. Kalau dilihat-lihat anak perempuan tersebut kelebihannya cuma ada dua, terlahir dari anak yang kaya raya dan dia pintar dalam semua mata pelajaran. Lantas, siapa yang mau berteman dengan anak perempuan yang seperti dia coba?

Kini, anak perempuan tersebut tengah menunduk seraya berkutat pada buku tulisnya—menulis materi yang berada dipapan tulis itu dengan waktu yang cukup lama karena gerakannya yang lamban. Mimik wajahnya tampak tenang tetapi lengkungan bibir mungil merah muda miliknya nampak membentuk bulan sabit itu senantiasa menghias wajah mungilnya. Sungguh, manis dan menggemaskan.

Sejujurnya setiap hari dia sama sekali tidak menghiraukan suara bising yang di buat oleh teman-temannya, padahal didepan masih ada guru yang mengajar. Seperti halnya saat ini. Padahal guru tersebut sedang menerangkan materi pelajaran, tetapi entah kenapa teman-temannya tidak mau diam sama sekali. Ah, tidak! Dia tidak punya teman sama sekali. Nasibnya sangat malang bukan?

Namanya Aileen, dia anaknya cukup pendiam dan sulit untuk bergaul—hal itu membuatnya tidak punya teman sama sekali. Dirinya termasuk orang yang introvert. Aileen anaknya sedikit bodoh, bagaimana tidak? Dirinya cukup sering dimanfaatkan oleh teman-temannya karena dia anaknya sangat baik hati dan sangat penurut. Karena dia cengeng dan mudah menangis maka dia sering di bully oleh seorang anak laki-laki yang memberi dia panggilan spesial.

Dan sialnya lagi rumah mereka berdua itu berdekatan bahkan bersebelahan—hanya terhalang oleh rumah pohon saja. Jika kalian mengira Aileen akan mengadu kepada orang tuanya atau guru sekolahnya maka kalian salah besar! Karena sesungguhnya Aileen tidak pernah mengadu bahwa dirinya di bully sekalipun—sebab dirinya merasa takut jika kelakuan anak laki-laki tersebut akan semakin menjadi-jadi.

Anak laki-laki yang nakal yang sering mem-bully Aileen itu bernama Arsen. Tentu saja namanya tampan seperti parasnya. Anak berparas tampan tetapi nakal, dia sedikit tidak mahir dalam hal pelajaran tetapi tentunya dia terlahir dari keluarga yang kaya raya, dia adalah anak yang paling ditakuti oleh para murid SD. Bagaimana tidak? Dirinya mempunyai mata tajam setajam elang yang membuat nyali teman-temannya menciut walau dia masih berumur sebelas tahun.

Dia Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang