•13•

2.1K 119 22
                                    

Sebelum Aileen membaca chat dari Arsen, cewek itu terlebih dulu mengganti nama kontak Arsen yang menurutnya sangat lebay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum Aileen membaca chat dari Arsen, cewek itu terlebih dulu mengganti nama kontak Arsen yang menurutnya sangat lebay. Aileen menganti nama kontak 'Arsen Sayang' menjadi 'Arsen Setan'. Mengingat bahwa kelakuan Arsen lebih mirip dengan setan dari pada manusia pada umumnya. Setelah merasa cocok Aileen menyimpan nama itu, dia sendiri tidak menyadari bahwa kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk bulan sabit. Matanya yang lebih mirip boneka itu sesekali berkedip lucu.

Arsen Setan: CUTTIBE?

Jujur, Aileen tidak suka di panggil CUTTIBE. Dia tahu bahwa 'CUTTIBE' adalah singkatan dari 'Cupu Tapi Tidak Berkaca mata'. Aileen beringsut dari kasur queen size-nya. Kini dia berjalan menuju meja riasnya dan duduk di kursi yang berada di depan meja itu.

Aileen menatap wajahnya sendiri dari pantulan cermin yang berukuran sedikit besar. Aileen memegang pipi kanannya sendiri. Tidak ada senyuman yang mengembang di wajah cantiknya. "Gue enggak cupu, tapi kenapa Arsen selalu bilang kalau gue itu cupu, huh?"

Sesaat kemudian, ponsel Aileen kembali berbunyi, kali ini berdering. Menandakan bahwa ada yang menelfonnya. Seperti dugaannya barusan bahwa pelakunya ada cowok nakal yang kelakuannya lebih mirip setan, siapa lagi kalau bukan Arsen?

Lima detik kemudian jempolnya menekan tombol hijau dan meng-swipenya layar ponselnya ke atas. Ya, dia mengangkat telfon dari Arsen—seseorang yang dia benci dari dulu hingga sekarang. Dia hanya penasaran apa yang akan di bicarakan oleh Arsen. Itu saja, tidak lebih.

"Jangan lihatin kaca mulu, kaca bisa pecah. Tapi kalau gue enggak bisa," Arsen berbicara terlebih dahulu di seberang sana. Dia sedang berada di balkon kamarnya, namun pandangannya tak lepas dari kamar Aileen yang tentu saja terlihat jelas di depan matanya.

Setelah mendengar suara dari Arsen barusan, Aileen kontan terdiam. Kenapa Arsen bisa mengetahuinya bahwa saat ini dia sedang mengaca huh? Tentu saja, Arsen itu bukan cenayang. Refleks Aileen menoleh ke arah jendela berukuran besar, tirai masih terbuka walau sekarang sudah malam. Tidak bisa di pungkiri bahwa kini Aileen bisa melihat jelas langit yang berwarna gelap, namun tidak sepenuhnya juga. Mengingat bahwa ada bulan serta bintang yang tentu saja jumlahnya tidak sedikit.

"Lo baik-baik aja kan? Gue takut kalau lo tiba-tiba kesambet setan lewat," Arsen kembali berbicara, kali ini dia tidak serius, melainkan hanya sebuah candaan.

Aileen berdecak lalu menggeram marah. Karena kalut dengan emosi. Dia meremas ponselnya dengan kuat. Aileen kini membalas perkataan yang di lontarkan dari mulut Arsen barusan.

"Lo juga termasuk jenis setan keles," Aileen menyahut dengan malas.

Arsen berdecak. "Enak aja lo bilang gue itu setan, mana ada setan yang wajahnya ganteng kayak gue?"

Dia Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang