"
Lo diam, berarti omongan gue tadi benar kan?" Aileen kembali bertanya seraya mengangkat salah satu alisnya.
"Lo salah paham!" Arsen menyahut dengan kesal. Sejujurnya dia sangat ingin menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Dia berniat memberi tahu Aileen sekarang. Mungkin hari ini adalah waktu yang tepat untuk Aileen mengetahui yang sebenarnya?
Aileen menatap wajah Arsen malas. "Bodoamat gue nggak peduli!" Aileen menyahut dengan geram. Sekarang Aileen kembali menundukan kepalanya. Tangan kanannya kembali terangkat untuk memegang kepalanya yang kini terasa sangat pusing. Kepalanya berdenyut hebat, namun Aileen tak bisa meredakannya.
Sesungguhnya dia sekarang sudah tak percaya semua perkataan yang di lontarkan dari mulut Arsen. Mengingat bahwa Arsen jahat, maka dia tak akan mempercayainya lagi. Detik berikutnya tubuh Aileen limbung dan meluruh jatuh ke lantai. Sebelum pantat Aileen mencium lantai, Arsen terlebih dahulu menangkap tubuh mungil milik Aileen.
Raut wajah Arsen sekarang berubah khawatir tatkala melihat Aileen yang sekarang tengah pingsan. Wajah Aileen yang sangat terlihat cantik sekarang terlihat memucat. "Ai, bangun! Lo sekarang lagi pura-pura pingsan saja kan?" Arsen bertanya dengan panik seraya menepuk-nepuk pipi Aileen yang terlihat tirus.
Suasana hening sangat kentara didalam kelas mereka berdua. Bagaimana tidak? Sekarang Aileen tak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Wajar saja karena dia saat ini tengah pingsan. Arsen semakin merengkuh tubuh Aileen sebelum akhirnya menggendong tubuh Aileen ala bridal style untuk di bawa ke UKS yang berada di sekolah, yang letaknya tak jauh dari kelasnya.
Sepasang mata Arsen yang terlihat setajam elang itu kini sudah memerah. Siapapun yang sudah berani menyakiti Aileen yang nota benenya cewek yang dia cintai setengah mati itu tak akan dia lepaskan begitu saja. Tentu saja Arsen akan membuat perhitungan kepada para cewek yang telah menyakiti miliknya. Lihat saja nanti. Dia pasti akan memberi pelajaran yang setimpal kepada mereka.
o0o
Tadi, Arsen sempat memberi tugas kepada Rafis dan Gilang yang nota benenya adalah kedua sahabatnya untuk mencari siapa cewek yang sudah menjadi pelakunya. Saat ini kedua sahabatnya Arsen sudah berhasil menemukan tiga cewek yang bisa dikatakan buronan mereka.
Rafis barusan telah menelpon Arsen yang nota benenya adalah bosnya untuk memberi tahu hal itu, namun Arsen hanya menyuruhnya untuk mengawasi ketiga cewek itu agar tidak bisa kabur. Karena Arsen berniat untuk memberi pelajaran kepada mereka pelajaran nantinya.
Kini, Arsen tengah duduk di kursi dekat salah satu ranjang UKS. Namun pandangannya tak lepas dari tubuh mungil Aileen yang saat ini tengah terbaring lemas tak berdaya di atas kasur UKS yang empuk dan lembut itu.
Tadi, Arsen sempat menutupi tubuh Aileen dengan selimut sampai sebatas dada. Ada rasa sakit dihatinya saat melihat Aileen seperti itu. Tentu saja Arsen tidak tega. Jika saja dia bisa mengubah posisinya. Maka dia memilih untuk sakit dari pada harus melihat Aileen yang saat ini tengah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Arsen (END)
Romance(CERITA SUDAH TAMAT, BURUAN BACA SEBELUM DI HAPUS!) o0o Saat masih sekolah dasar Arsen selalu mem-bully Aileen. Bukan tanpa sebab, Arsen selalu mem-bully Aileen karena dia tidak mau jika suatu saat Aileen aka...