•16•

1.7K 91 26
                                    

"Arsen kenapa lo goblok banget sih?" Aileen bertanya dengan lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arsen kenapa lo goblok banget sih?" Aileen bertanya dengan lirih.

Dipojok sana, ada seorang cewek cantik berambut panjang tengah menatap Aileen dengan tatapan yang terlihat benci. Dia duduk bersama antek-anteknya yang tentu saja penampilannya modis sepertinya. Dia adalah Alna. Cewek yang sudah menyukai Arsen saat masih sekolah dasar. Tentu, Alna masih menyukai Arsen sampai sekarang dan tentunya masih belum move-on.

Kedua antek-antek Alna mengikuti arah pandang Alna. Mereka berdua sekarang ikut menatap Aileen dengan tatapan yang terlihat tak suka. Wajar karena keduanya tak secantik Aileen. Keduanya juga sudah tahu bahwa Alna yang nota bene-nya bosnya sangat membenci Aileen karena kata bosnya, Aileen sudah merebut Arsen darinya. Padahal faktanya tak seperti itu, Aileen tak pernah merebut Arsen darinya.

Alna beranjak dari duduknya. Kini, dia sudah berjalan untuk menghampiri Aileen yang masih duduk di bangku kantin yang ada di sana. Begitupun dengan antek-antek Alna yang selalu setia mengikutinya pergi kemanapun. Entah apa yang akan Alna lakukan pada Aileen. Yang pasti Alna akan melakukan sesuatu yang tentu tidak baik buat Aileen, terlebih sesuatu itu pasti merugikan.

"Heh, lo berdiri sekarang juga!" Alna berkata dengan sedikit meninggikan suaranya.

Suara Alna membuat Aileen sekarang mendongakkan kepalanya. Ada tiga cewek cantik yang kini berdiri disamping mejanya. Dahinya berkerut sementara alisnya menyatu. Tentu saja dia bingung. Sebenarnya Aileen sudah tahu nama cewek yang tadi memerintahnya. Sebelumnya dia tak pernah mencari masalah duluan pada Alna. Bukannya takut, namun hanya saja dia sangat malas untuk meladeni cewek jahat macam Alna.

Sebelum Aileen bereaksi, Alna terlebih dahulu mengambil segelas es jeruk yang masih tersisa banyak yang tentunya itu milik Aileen. Detik berikutnya Alna menumpahkan es itu tepat di atas kepala Aileen. Hal tersebut tentu saja membuat rambut serta almamater Aileen basah karena ulah Alna. Sementara Alna kini dia tertawa keras begitupun dengan antek-anteknya yang berada dibelakang Alna bosnya.

Aileen masih duduk mematung ditempatnya. Sesekali matanya yang mirip boneka itu berkedip lucu. Nafasnya memburu. Dingin menyelimuti tubuhnya dan tentunya tubuhnya sekarang berbau jeruk. Aileen berdiri dan menatap tajam Alna. "Lo kenapa nyiram gue pake es jeruk, huh?" Aileen bertanya dengan berapi-api. Wajahnya sekarang sudah memerah karena menahan amarahnya.

"Karena lo jadi cewek kegatelan. Ingat! Lo itu nggak usah ganjen jadi cewek, mentang-mentang sekarang Arsen sekelas sama lo bukan berarti lo bisa ganjen sama dia!" Alna membentak Aileen seraya mendorong tubuh Aileen, beruntunglah karena tubuh Aileen bisa menahan supaya tidak terjatuh.

Aileen menutup mulutnya dengan dramatis. "Apa? Ganjen? Maaf mbaknya salah orang, lo yang ganjen, bukan gue," Aileen menyahut dengan dingin.

Dia Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang