12

1.4K 165 9
                                    

Vote dan KOMENTAR nya jangan lupa ya!
Lama gak update, kasih voment nya.

Kegaduhan terjadi karena pengumuman dari ketua OSIS yang mengharuskan untuk mengikuti kegiatan PRAMUKA. Berbeda dari biasanya, pembimbing untuk pertemuan nanti adalah mahasiswa magang. Vano yang sudah berniat membolos alhasil mengurungkan niatnya.

"Kak Adit jadi pembimbing?" tanya Tata.

"Engga," jawab lelaki itu singkat.

"Jangan bolos, Bry!" peringat Aditya.

Bryan hanya mengedipkan matanya sebelah dan tersenyum tanpa dosa.

"Harus banget ya?" tanya Melandi.

"Wajib, Melan," jawab ketua Osis itu.

"Mas! Anu, apa itu... pakek seragam OSIS boleh?" tanya Tata.

"PRAMUKA, Sayang," jawab Aditya kesal.

"Yakan kali aja collab OSIS sama PRAMUKA," jawab Tata enteng.

"Bang, siapa sih nama lo?" tanya Bryan.

"Anjir, asli lo kaga tau? Pikun apa emang kudet?" Aditya bertanya balik.

"Yakan kaga penting," jawab Bryan santai.

"Aditya," ucap Ketua Osis itu.

"Yang buat tali itu?"

"Itu rapia, Bejo." Vano menjitak kepala sahabat nya dengan kesal.

"Ta... Woy! Ta! Taratakdung! Tata!" Vano memanggil nama itu berkali-kali, namun tak ada sahutan dari si pemilik nama.

"Woy! Ta, lu jangan ngecewain suara mahal gue buat manggil nama lo!" omel lelaki itu.

"Yaudah jangan manggil," jawab Tata santai.

"Nyaut napa? Madep sini!"

"Gue cium awas ntar!" ancamnya.

Tata menatap lelaki itu dengan malas, memberikan bukunya ke lelaki itu.

"Otak lu pinter tapi tidak di pergunakan. Mau nyontek kan?" tanya perempuan itu jengah.

"Nah, peka gitu dong, gak kaya doi lo." Vano melirik sekilas ke arah Arga.

"Emang harus peka ya, Van?" tanya Tata.

"Wajib, apalagi peka terhadap malaikat maut yang sudah mewanti-wanti."

"Selamat pagi! Bertemu lagi dengan saya."

Seisi kelas mendesah kesal akan kedatangan guru itu, padahal mereka sudah bahagia guru tersebut cuti beberapa bulan karena anaknya sakit.

"Eh ada murid baru, perkenalkan diri kamu!" perintahnya.

"Saya Melandi, pindahan dari Solo." Melandi memperkenalkan dirinya dengan sopan.

"Azila, dari rahim."

"Maaf, bercanda. Saya pindah dari Korea, tapi selatan bukan utara," ralat Azila ikut memperkenalkan dirinya tak kalah sopan.

"Saya Gevano, cowo ganteng dengan sejuta pesona tanpa harus menebarnya. Sedang mengejar cinta seorang wanita yang sudah memiliki tunangan."

"Kamu jadi anak PD sekali," jawab guru itu dengan sinis.

"Kenapa gue PD?"

"Karna gue pernah insecure tapi dibilang haus pujian."

"Saya Gadis, guru Bahasa Inggris," ujarnya.

"Tapi bu guru udah gak gadis," protes Vano.

"Ya tapi nama saya Gadis, Vano."

Bryan's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang