Annyeong
Author come back dengan sejuta kenangan!•Vote
•KomentarHappy reading!
"Agus, lo kan babu gue, jadi ntar lo yang ngurusin gue," ucap Bryan dengan santainya.
"Lah, aku bukan istri kamu kok," protes Melandi.
"Yeeee, ngarep lo?" tanya Bryan kesal.
"Bry, bantuin gue bangun tenda!" teriak Azila.
Para siswa disana berbisik-bisik heran, berani sekali perempuan itu meminta bantuan Bryan. Di kelas sebelas hanya Tata yang dekat dengan Bryan. Memang, jika dilihat dari sifatnya, Bryan maupun Vano terlihat mudah akrab dan humoris. Tetapi, dengan orang asing mereka terkenal dingin. Bahkan Bryan tak mengenal semua nama-nama teman sekelasnya.
"Harus good looking dulu, kalo mau dibantuin bikin tenda," ucap seseorang dan mendapat lirikan tajam dari Arga.
"Arga! Kamu ga mau bantuin Tata?" Arga hanya menatap sekilas, dan mengacuhkan perempuan itu.
"Tata, kita kan udah dibantuin sama Bryan," ucap Melandi, karna mereka bertiga satu tenda.
"Gue bantuin Zila, bukan lo," jawab Bryan sinis.
Melandi hanya mengangguk, dan duduk di samping kanan Vano. Lelaki itu sibuk memainkan handphone nya.
"Bryan, lo jangan kejam gitu sama Melan. Suka awas ntar!" ucap Tata.
Bryan memandang sinis ke arah Tata, dan beralih menatap Melandi yang entah mengobrolkan apa dengan Vano.
"Sial, bisa-bisanya Bryan sembunyiin sampe lima tahun," gerutu Vano.
"Kalo Vano, udah berapa tahun?" tanya Melandi membuat Vano memalingkan mukanya.
"Gaada," jawabnya singkat.
"Sama lo mau?"
Melandi justru tertawa mendengar pertanyaan Vano yang dianggapnya candaan. Sementara Tata menatap ke arah Arga yang sedari tadi tak bersuara.
"Vano aja bisa bikin Melan ketawa, Arga kok cuma buat Tata kecewa?"
Jujur saja pertanyaan itu menyindir Arga. Lelaki itu mulai menebak apa kesalahannya. Apa dirinya membuat Tata kecewa? Arga rasa tidak.
"Salah lo," ucap Arga dengan tatapan tajam andalan nya.
"Tata salah apa? Padahal Tata udah sayang banget sama Arga dari dulu, Tata lakuin banyak hal buat Arga, Tata udah cinta sama Ar—"
"Gue nyuruh?" tanya Arga sinis.
Tata menunduk sebentar, jawaban dari Arga tidaklah merusak semangatnya. Bahkan dirinya menganggap kata-kata pedas Arga sebagai gombalan.
"I love you to," ucap Tata tiba-tiba.
.
.
."Jurit malam kita berempat?" tanya Azila.
"Gausah kaya ada di sinetron, ntar lo jatuh ke jurang lagi," ujar Vano kepada Melandi.
"Kamu aja yang jatuh," jawab Melandi asal.
"Ngadi-ngadi lo! Yakan biasanya yang jatuh cewe, lo gausah ikut-ikutan, ntar gada yang mau nolongin lo," ucap Vano.
"Ya itu kan takdir, tapi aku yo gak mau," ujar Melandi.
"Kali aja, ntar ditolongin sama Bryan," ucap Vano dengan menatap teman laki-lakinya itu, dirinya sengaja memancing reaksi Bryan dan Azila.
"Dahlah, gausah banyak omong! Acara bentar lagi!" ucap Azila tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bryan's
Teen Fiction"Lo jangan cantik! Ntar pada ngira pacar gue bukan babu gue." -ENDING •ALUR CERITA ANTIMAENSTREAM •MENGANDUNG KEBENGEKAN + BAWANG |Sampul= Baekhyun Exo. |Sequel dari GIORSA(bisa dibaca terpisah)