9

1.7K 291 47
                                    

Adijaya : Para pembaca yang luhur, budimin, mau vote dan komen apa saya  jadiin selir hmm?"

Allo! Bagaimana kabar hari ini? Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup.
Jangan lupa beribadah.

Melihat jumlah vote dan komen sangat miris. Apa cerita saya tidak layak di publish?

Kalian cantik dan ganteng, jangan insecure!

Selamat membaca

Semoga terhibur

Selamat ulang tahun

Happy anniversary

Happy mensiv

Happy reading!
.
.
.
"Lu kenapa?"

"Dikejar sasaeng," jawab Bryan singkat.

Lelaki itu berlari karena banyak perempuan yang menguntit nya dari gerbang.

"Assalamualaikum!" ucap seseorang mengucap salam dengan pelan, mereka hanya membalasnya dalam hati.

"Ngapain juga dateng," gumam Azila ketika melihat Melandi, gadis itu langsung beranjak keluar.

Melandi hanya mengangkat bahu nya acuh, lagian dirinya tidak melakukan kesalahan pada Azila.

Melandi melirik sekilas ke arah Bryan, lalu membuang muka dan pura-pura tidak melihat. Mulai hari ini mereka sepakat untuk menjaga jarak. Tentu saja hari menyenangkan bagi Melandi, bebas tanpa disuruh ke sana ke mari.

"Bry, Melan udah lu pecat? Tumben gak mandorin tu anak?" tanya Vano.

"Kontrak udah abis," jawab Bryan asal.

"Kamu belum kasih pesangon, atau uang pensiunan gitu," ucap Melandi.

"Kan buat gantiin hp gue," jawab Bryan kesal.

"Yakan itu cuma seminggu," balas Melandi dengan menjulurkan lidah nya.

"Oh jadi sekarang udah bukan Tuan Babu," ujar Vano.

"Sekarang beralih menjadi suami istri," sahut Tata sembari terkekeh

Bryan menatap sinis ke arah Tata, begitu juga ke arah Arga, padahal Arga sedari tadi hanya diam. Karena tidak merasa bersalah, Arga membalas tatapan tajam Bryan.

"Arga, kapan-kapan ke gereja bareng, ya?"

Mereka menoleh ke sumber suara itu. Perempuan kelas sepuluh yang katanya penggemar berat Arga. Tata menatap mata Arga, kemudian beralih menatap perempuan itu. Dia itu cantik, rambut nya lurus sebahu, senyum nya sangat manis, dan perempuan itu terkenal sangat ramah.

.
.
.

"Lu ngapain ngajak gue ke sini?" tanya Bryan sinis.

"Bang, sesama manusia itu harus saling membantu, terlebih sesama Bejo," jawab Safa.

"Lo sengaja kan ngajakin gue?

"Ya iya, sekalian nemenin lo buat temu kangen," balasnya sembari terkekeh.

"Mas ganteng kenapa sedih hmm? Daripada kamu jadi sadboy mending jadi myboy," goda lelaki berwujud perempuan itu.

"Noh, Bang! Katanya kalo pakek hmm hmm gitu damage nya ga ngotak," ucap Safa.

Bryan segera beranjak ke mobil, mengabaikan bencong lampu merah itu bersama Safa terus menggoda dirinya.

"Lu berdua emang jodoh," gumam Bryan.

Bryan's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang