1

10.8K 732 698
                                    

•Vote
•Komentar

Guys, tolong banget tinggalkan jejak ya💞
Paling tidak vote, itu udah buat author seneng + semangat...

Sebenernya aku tidak memaksa buat kasih vote atau pun komen, tapi please lah.... tolong banget, author juga butuh dukungan.

DALAM PEMBENARAN, HARAP DI MAKLUMI🙏

Bryan bacanya Brayen.
.
.
.

Sebuah pertanyaan yang sama dan berkali-kali dirinya tanyakan. Namun tidak ada respon yang membuatnya lega. Mengapa mereka justru menatapnya kesal? Padahal harusnya dia yang kesal karena tak dihiraukan oleh mereka.

Perempuan itu memilih berputar arah dan berniat kembali pulang.

"Emang pertanyaan ku salah?"

"Maaf, tau ruang kepala sekolah?"

"Brisik! Merusak suasana kenyamanan aja lo! Gak nyadar suara lo kaya tikus kejepit!" sahut seseorang.

Perempuan itu menoleh dan tersenyum ramah. Akhirnya ada yang merespon meski dibumbui kalimat yang tidak enak didengar, apalagi ditelan.

"Aku mau nyari ruang kepala sekolah," jawabnya dengan logat Jawa.

Lelaki itu menaikkan satu alisnya, kenapa dia tidak berteriak histeris melihat wajah tampannya. Percayalah, PD itu penting, asalkan sesuai kenyataan. Tolong bedakan mana percaya diri dan mana sombong.

"Padahal cuma mau nanya, malah pada diem, giliran ada yang jawab pakai ngegas," gerutunya.

"Noh! Tulisan segede itu lo ga liat? Crawak doang, matanya burem. Kacamata lo itu di pakek bukan buat aksesoris doang!" balas laki-laki itu kesal dengan menunjuk ruang kepala sekolah.

Perempuan itu menyipitkan matanya, benar saja ada tulisan. Rasanya gadis itu ingin berlari pulang saja, daripada malu karena ulah sendiri.

"Oh iya ga liat. Makasih ya emm—" ucapnya terhenti karena mengeja name tag di saku seragam laki-laki itu.

"Briyan," lanjutnya.

"Nama gue BRYAN. Bukan BRIYAN. Udah gede juga masa gabisa baca," protes lelaki itu.

"Aelah, sama aja," balas gadis itu kesal.

"Nyari masalah lo?"

"Iya, Maf. Makasih, Bryan," ucapnya pasrah dan langsung beranjak ke ruang kepala sekolah.

"Imut, tapi gue gak suka," gumamnya.

"Emang siapa yang nanya?" sahut Vano, sahabatnya.

"Jin samping gue."

08.00 WIB

Di saat pelajaran fisika berlangsung, semua murid disana diam, diam yang bervariasi, diam memperhatikan dan diam ketiduran. Sampai kedatangan guru BK membuat mereka mengalihkan pandangan. Dilihatnya dia bersama gadis cantik dengan rambut berkepang dua.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bryan's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang