Rindu

1.3K 72 26
                                    

Sudah satu Minggu Samudera tidak kunjung mengabarinya. Pesannya pun tak kunjung dibalas. Kali ini dia benar-benar dibuat khawatir tentang keadaan kekasihnya sekarang. Karena satu Minggu ini juga tidak tidak pernah berangkat sekolah dan dia pun tidak bisa ikut olimpiade tahun ini.

Selama satu minggu pun dia merasa tak bersemangat, seperti saat ini dia hanya melamun dan diam tanpa berminat ikut berbicara dengan sahabatnya. Kini mereka sedang berada dikantin untuk mengisi perut mereka. Della yang menyadari perubahan pada Kanaya merasa iba.

"Nay,Lo ngga papa kan?"tanya Della sambil menggenggam tangan sahabatnya itu.

"Iya Nay,udah seminggu ini Lo tuh selalu murung dan ngga ceria lagi kayak dulu"tambah Cindy.

"Udah Nay,mending lo lupain Samudera dulu dan lo have fun bareng kita. Kalo dia sayang sama lo pastinya ngga akan tega biarin pacarnya nunggu kaya gini"ucap Fanya yang berusaha meyakinkan sahabatnya ini.

"Bener apa yang dibilang Fanya,gimana kalo nanti malem kita nginep dirumah lo Nay,kan seru tuh lagian kita udah lama kan ngga nginep bareng lagi"ucap Della dengan semangat.

Kanaya memandang ketiga sahabatnya secara bergantian kemudian dia tersenyum. Dia beruntung memiliki sahabat seperti mereka. Karena sahabatnya selalu ada disaat senang maupun sedih.

"Nahh gitu dong senyum,kan makin cantik"ucap Della lalu langsung mereka berpelukan.

"Thanks kalian semua selalu ada,gue beruntung punya sahabat kayak kalian"ucap Kanaya tulus.

"Kita jugaa"jawab mereka bersamaan.

***

Hari semakin terik dan kini Kanaya tengah membawa tumpukan buku ditangannya,dia dibantu oleh Cindy untuk membawakannya. Mereka berjalan beriringan menuju perpustakaan untuk menaruh buku yang tadi dipinjam oleh kelasnya. Setelah sampai di perpus,mereka langsung memberikannya kepada petugas yang ada disana kemudian memutuskan untuk kembali ke kelasnya.

Selama perjalanan mereka berbincang-bincang sampai ada seorang yang menabrak bahu Kanaya.

"Auhh" rintih Kanaya.

"Hehh lo bitch, apa apaan lo nabrak sahabat gue?mau cari masalah lo?"sewot Cindy saat melihat siapa yang menabrak Kanaya.

"Udah Cin,biarin aja"

"Ini ngga bisa dibiarin Nay,nih nenek lampir yang satu ini harus dibasmi"

"Apa lo bilang?harusnya sampah kaya lo berdua yang harus dibasmi. Orang miskin aja belagu"ucap Aghnia. Ya orang yang menabraknya tadi adalah Aghnia.

"Heh Lo ngga di didik ya sama orang tua lo,percuma lo sekolah disini kalo sikap lo aja nol besar"ucap Cindy yang terbawa emosi.

"Jaga ya omongan lo"sarkas Aghnia sambil menunjuk kepada Cindy.

Geng mineral yang kebetulan sedang berbolos pun melihat dari kejauhan ada keributan mereka pun langsung menghampiri.

"Weitss ada apaan nihh"ucap Vino yang berdiri ditengah-tengah kedua cewek itu.

"Ngapain lo ikut ikutan?ini masalah gue sama ni nenek lampir"semprot Cindy kepada Vino yang kebingungan dengan masalah keduanya.

Aghnia pun langsung menjambak rambut Cindy dan terjadilah aksi jambak antara keduanya. Kanaya yang mencoba melerai mereka berdua pun kewalahan begitupun anak geng Minerale. Kanaya yang mencoba melerai akhirnya terkena dorongan dari Aghnia sehingga membuat gadis itu terjatuh dan membuat kepalanya terbentur sangat keras pada pot bunga besar yang ada disana. Semua yang melihatnya pun langsung memekik saat melihat Kanaya tak sadarkan diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Charmer Heart Of SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang