Bareng dia

1.2K 72 7
                                    

Terik matahari sudah mulai naik. Namun seorang gadis masih berguling dibalik selimut tebalnya yang begitu nyaman,siapa lagi kalau bukan Kanaya. Gadis cantik yang baru saja berulang tahun itu. Mungkin kemarin adalah hari yang melelahkan untuk dia karena setelah selesai pesta,Kanaya dan Samudera memilih untuk jalan-jalan mengelilingi kota Roma dimalam hari.

Sedangkan di lantai utama,seluruh keluarga sudah kumpul. Termasuk ada keluarga Samudera juga disana. Ada sepasang mata yang masih menatap cowok tampan itu dengan tajam.

"Ohh jadi kamu yang waktu di cafe mukulin saya?"ucap Xavier membuka suara. Semua orang kini fokus kepada Xavier. Samudera pun membalas tatapan cowok itu dengan datar.

"Apa maksud kamu vier?"tanya Verrel kepada sepupunya itu.

"Ternyata sekarang kamu udah jadi kekasih adik kecil tercinta saya?"ucapnya lagi.

"Iya benar,maaf waktu itu saya ngga bermaksud untuk memukul anda. Saya hanya tidak suka cewek yang saya sayangi bersama cowok lain"ucap Samudera.

"Ya ampun Sam,ternyata kamu posessive ya sama anak mom"ucap ibu Kanaya sambil menggoda kekasih anaknya itu. Ya oleh sang ibu, Samudera boleh memanggilnya dengan sebutan mommy sedangkan kepada ayahnya Kanaya dia juga memanggil Daddy.

"Yes mom,i'm sorry"ucap Samudera dengan malu.

Semua orang tertawa geli melihat tingkah Samudera yang mulai salah tingkah itu.

"Oh yaa ternyata sedari tadi orang yang kita bicarakan belum turun juga"ucap Aran yang baru sadar kalau adiknya belum juga bergabung bersama mereka.

"Biar Sam yang bangunin Naya kak"ucap Samudera kemudian diangguki ketiga kakak kekasihnya.

Cowok dengan balutan kemeja hitam dan celana cream pendek itu berjalan menaiki lift menuju kamar kekasihnya yang berada dikamar paling atas. Samudera mengetuk pintu kamar Kanaya namun tidak ada jawaban juga, akhirnya dia memutuskan untuk masuk kedalam kamar itu. Terlihat gadis cantik itu masih berguling dibalik selimut yang nyaman itu.

Samudera duduk dipinggir ranjang Kanaya lalu tangannya terulur mengusap lembut kepala sang kekasih lalu mencium singkat kening Kanaya.

"Sayang bangun"panggil Samudera dengan lembut sambil mengusap pipi gadisnya. Kanaya yang mulai terusik perlahan membuka matanya. Gadis itu tersadar lalu senyuman manis terbit diwajah cantiknya.

"Kok kamu udah disini?kan masih pagi"ucap Kanaya dengan suara yang masih serak karena bangun tidur.

"Liat jam berapa sekarang,ini udah siang hari"ucap Samudera sambil menunjuk sebuah jam. Mata Kanaya seketika melotot melihatnya.

"Astaga aku kesiangan yah,kenapa kamu ngga bangunin aku sih"ucap Kanaya yang kesal. Dia pun langsung beranjak dari tempat tidur kemudian langsung menuju walk in closet untuk membersihkan diri dan bersiap.

Sekitar 20 menit gadis itu sudah rapih dengan baju pilihannya yang terlihat sangat pas. Samudera masih setia dengan ponsel ditangannya tanpa menyadari kalau kekasihnya kini sudah berdiri dihadapannya.

"Ayo"ajak Kanaya. Samudera mendongak menatap gadis cantik dihadapannya itu.

"Kamu cantik"ucap Samudera sebelum menarik tangan Kanaya keluar dari kamar. Mereka berjalan beriringan menuju ruang keluarga dengan tangannya yang masih setia menggandeng tangan Kanaya.

Semua keluarga yang melihat kedua sepasang kekasih itu hanya bisa tersenyum manis. Ternyata putri keluarga Veneno Wiradinata kini sudah dewasa dan bahkan sudah mempunyai kekasih.

"Sayang,ayo kamu makan dulu. Nanti mom suruh maid untuk membawakan sarapan yah"ucap sang ibu saat putrinya duduk bersama kekasihnya.

"Hmm tidak mom,nanti Naya mau makan diluar sama Sam"ucap Kanaya.

"Kok kalian berdua diem-diem bae,ngga ngajak gue nih?"tanya Aran.

"Males banget ngajak Lo kak"sahut Kanaya.

"Aran,hari ini kita ada janji sama Zack di restauran"ucap Arsel tegas kepada sang adik.

"Gue ngga diajak kak?"tanya Arjuna sambil menunjuk dirinya. Arsel melirik lalu menggeleng.

"Udah Jun,nanti Lo bareng kita, kebetulan kita mau jalan-jalan nih"ucap Kenzo dan diangguki sepupunya yang lain termasuk Xavier.

"Yaudah kalo gitu Naya dan Samudera pergi dulu"pamit Kanaya kepada keluarga besarnya dan Samudera.

****

Mereka berdua beriringan menuju ke taman kota yang siang ini begitu sejuk. Samudera tetap setia mendengarkan ocehan sang kekasih yang terus bercerita tentang kehidupannya.

"Sam,liat itu aja orang jualan es krim. Ayo beli"ucap Kanaya dengan bersemangat kala melihat penjual es krim di taman itu. Samudera mengangguk dan menuruti keinginan kekasihnya. Setelah membeli ice cream tersebut,kini Kanaya dan Samudera tengah duduk di bangku taman sambil menikmati ice cream mereka masing-masing.

"Kamu pulang ke Indonesia kapan?"tanya Kanaya. Samudera menoleh lalu mengangkat bahunya tanda tidak tau.

"Mungkin besok atau lusa"jawab Samudera.

"Besok?kenapa ngga nanti aja bareng sama aku"ucap Kanaya yang tidak mau jika kekasihnya pulang ke negara asalnya.

Samudera mengacak-acak rambut Kanaya sambil terkekeh kecil.

"Sorry karena masih ada yang harus aku urus dan nanti gimana sama sekolah aku?"ucap Samudera memberi pengertian kepada kekasihnya. Kanaya menghembuskan nafas berat kemudian mengangguk.

"Yaudah kalo gitu kita main, pokonya harus puas-puasin main disini bareng kamu"ucap Kanaya semangat membuat Samudera terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu.

"Ayo"ucap Samudera langsung menggandeng tangan Kanaya.

*****

JANGAN LUPA LIKE,KOMEN,DAN VOTE YAAA...

The Charmer Heart Of SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang