Panik

2.1K 105 0
                                    

Saat kejadian penculikan itu,seluruh keluarga besar Veneno terkejut sekaligus merasa khawatir karena putri mereka saat ini sedang dalam bahaya. Begitupun dengan Samudera yang langsung meminta semua suruhan ayah dan kakeknya untuk mencari keberadaan Kanaya dan juga Robby Delton berada. Malam itu setelah Samudera dibawa oleh sahabatnya pulang,dia langsung meminta bantuan kakeknya dan menelpon keluarga Veneno untuk memberikan kabar penculikan anak mereka.

"Kek,gimana udah ketemu?"tanya Samudera dengan raut khawatirnya pada sang kakek yang tengah menelpon suruhannya.

"Gery akan kesini dan mencoba melacak ponsel milik gadis itu,semoga saja dia tidak meninggalkan ponselnya"ucap Dallen dengan serius. Samudera mengacak rambutnya frustasi.

Dallen yang baru pertama kali melihat cucu kesayangannya sangat khawatir karena seorang cewek hanya bisa tersenyum senang. Ternyata gadis itu yang bisa membuat hati Samudera terbuka untuk sebuah kata cinta. Dallen mengusap pundak cucunya untuk menenangkannya.

"Tenanglah dia akan baik-baik saja,kamu tau kan kalau keluarga Veneno itu sangatlah cerdas. Pasti mereka akan bisa menemukan putri mereka"ucap Dallen. Samudera mengusap wajahnya kasar.

"Tapi kek,aku juga harus menemukan dia, bagaimana pun juga malam itu dia sama aku kek"ucapnya yang sudah frustasi.

"Tenanglah son"ucap Maldev.

Gery datang sambil membawa berkas dan iPad ditangannya. Dia pun diikuti oleh dua orang yang sepertinya bekerja sama denganya.

"Permisi tuan,saya sudah membawa orang yang akan melacak keberadaan nona Kanaya"ucap Gery. Dallen memintanya untuk duduk dan menjelaskan bagaimana cara melacak keberadaan korban.

"Sejak kapan dia diculik tuan?"tanya salah satu diantara suruhannya.

"Kemarin malam"jawab Samudera.

"Apakah anda memiliki nomor ponsel nya?"Samudera mengeluarkan ponselnya lalu memberikan nomor telepon Kanaya. Mereka pun mulai menyelidiki nomor itu.

Beberapa menit mereka mencoba melacak,akhirnya ada sebuah titik terang yang membuat semua orang merasa lega. Sebuah titik merah yang berada di daerah pinggiran hutan yang jauh dari kota membuat tangan Samudera ingin sekali membawa gadis itu kembali.

"Tuan,ternyata ponsel gadis itu masih aktif dan tempat dia disekap ada di daerah pinggiran hutan. Kemungkinan dia berada disana"jelasnya.

"Maldev kamu kabari keluarga Veneno sekarang"ucap Dallen. Maldev mengangguk lalu mengambil ponsel miliknya.

Samudera berdiri dan berniat untuk pergi dari sana namun kakeknya sudah mencegahnya terlebih dulu membuatnya harus duduk kembali. Dia sangat khawatir entah mengapa dia begitu tidak mau gadis itu terjadi sesuatu. Baru kali ini dia merasa sekhawatir ini pada seorang gadis yang bahkan sering membuatnya naik darah. Gadis itu memang berbeda tidak seperti yang lain.

****

Dikediaman Gilbert pun, keluarga Veneno sedang melacak keberadaan putri mereka melalui detektif kepercayaan keluarganya bahkan mereka meminta seluruh anak buahnya untuk mencari Kanaya dimana pun berada. Sejak kemarin ibu Kanaya tidak bisa menahan rasa khawatirnya pada putri kesayangannya itu,dia terus menangis dan memikirkan putrinya. Dia begitu takut kalau Robby Delton kembali berbuat macam-macam kepada putrinya seperti dulu. Mrs.Veneno saat ini sedang berada dipelukan sang suami yang sedari tadi berusaha menenangkan istrinya. Orang kepercayaannya pun sedang berusaha mencari keberadaan Kanaya maupun Robby yang saat ini belum juga ditemukan.

"Bagaimana Frank,apakah putri saya sudah ditemukan?"tanya Mr.Veneno. mereka hanya bisa menggeleng sebagai jawaban.

"Kami masih sulit menemukan mereka, sepertinya mereka sudah merencanakan semua ini dengan matang tuan"

The Charmer Heart Of SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang