The Charmer Heart Of Samudera

Bad Day

Pagi hari yang cerah ini. Seorang gadis dengan balutan seragam sekolahnya sedang melakukan sarapan bersama dengan Kakek dan Neneknya. Dia begitu menikmati sarapan pagi ini meskipun tanpa kehadiran orang tua dan kakaknya. Setelah selesai memakan sarapannya,Kanaya langsung pamit karena hari sudah semakin siang dan dia tidak ingin terlambat. Kanaya keluar rumah dan melihat supir yang sudah siap untuk mengantarnya. Saat akan memasuki mobil,dia urungkan karena mendengar suara klakson mobil dari depan rumahnya. Satpam membukakan gerbang itu dan masuklah mobil sport maroon kedalam pekarangan rumahnya.

Gadis itu mengernyit melihat mobil yang tidak dia ketahui. "Pak,itu mobil siapa?"tanya Kanaya kepada supir. Pria paruh baya itu menggeleng. Tak lama keluarlah seorang cowok dengan pakaian seragam yang sama dengannya. Dia berjalan menghampiri Kanaya yang menganga dan terkejut melihat cowok itu yang datang kerumahnya.

"Mau apa lo,hah?"ucap Kanaya ketus.

"Mau ngajak lo berangkat bareng"

"What.. Berangkat bareng?Ogahh"pekik Kanaya dan cowok itu mengangguk santai.

"Pak,biar tuan putri kalian ini saya yang antar"ucap Samudera kepada supir dan bodyguardnya.

"Tapi den--"

"Udah,lebih baik kalian ngopi aja tuh di pos. Tenang tuan putri kalian akan aman bersama saya. Kalau terjadi apa-apa kalian boleh tangkap saya,dan satu lagi tolong sampaikan salam saya kepada tuan besar kalian"lanjut Samudera membuat Kanaya melongo tak percaya.

"Kalau kami boleh tau,siapa nama anda tuan?"tanya salah satu bodyguard.

"Samudera Willson".

"Baiklah kalo gitu,saya bawa Kanaya dulu soalnya ini udah siang"ucap Samudera santai dan tanpa aba-aba dia langsung menggendong gadis itu seperti karung beras.

"KYAAAA.. SAMUDERA LEPASIN GUEE.. KAKEK NENEK HELP ME PLEASE.."pekik Kanaya membuat semua orang hanya geleng kepala.

"HEI KALIAN KENAPA DIAM AJA.. BANTUIN GUEEE.."pekik Kanaya kepada para bodyguardnya.

"Berisik,lo diem atau kita telat"ucap Samudera.

Setelah susah payah menyuruh Kanaya memasuki mobilnya. Akhirnya mobil sport itu membelah jalanan kota menuju ke sekolah. Disepanjang jalan,gadis yang duduk disampingnya itu tak henti-hentinya menggerutu dan mengeluarkan semua sumpah serapahnya. Samudera yang melihat tingkah cewek disampingnya itu menggeleng tak percaya. Jika diluaran sana banyak cewek yang memuja dan ingin mendapatkan Samudera dan pasti akan senang jika diperlakukan semanis itu oleh cowok tampan sepertinya. Tapi tidak dengan cewek disampingnya yang cerewet dan keras kepala itu. Menghadapi seorang gadis yang entah energinya itu berapa banyak membuatnya harus terus emosi dan ingin sekali mencincang gadis itu. Dasar cewek aneh.

Mobil sport itu memasuki area sekolah dan berhenti diparkiran. Kanaya yang lelah mengomel entah kenapa saat sampai diarea parkiran sedang melamun,Samudera yang melihat keanehan cewek itu langsung menyadarkannya.

"Woyy turun cepet"ucap Samudera. Kanaya menoleh dengan wajah datarnya.

"Santai dong,nggak perlu lo suruh pun gue juga mau turun kok,lagian nih ya gue ngga mau berlama-lama dimobil jelek ini"ucap Kanaya yang kelewat santai dan keluar dari mobil meninggalkan cowok yang masih tidak percaya dengan apa yang cewek itu katakan.

Kanaya berjalan santai keluar dari area parkir. Samudera yang terus mengikuti gadis itu dari belakang membuat semua orang langsung membicarakan mereka berdua. Namun mereka sama-sama tidak meladeninya. Kanaya yang merasa kehilangan keseimbangannya langsung memejamkan mata karena dia yakin akan merasakan sakit saat pantatnya berbenturan dengan tanah. Namun dalam beberapa detik dia belum juga merasakan sakit itu dan dia merasa kalau ada tangan besar yang menahannya. Kanaya membuka matanya,dia terpaku dengan mata coklat terang milik cowok tampan dihadapannya itu. Mata abu-abu yang dimiliki Kanaya pun membuat jantung Samudera berpacu lebih cepat dibandingkan biasanya. Mata itu membuatnya nyaman dan ingin selalu membuatnya memancarkan keceriaan setiap harinya. Semua orang pun tak akan melewatkan kejadian langka ini,mereka mengabadikannya lalu menyebar berita digrup sekolahnya.Namun sentakan tangan Aghnia membuat Samudera melepaskan rengkuhannya membuat gadis itu terjatuh dan akhirnya merasakan sakitnya.