Chp.11 • Kesepian

394 64 4
                                    

Elisha/Reader POV

Sekarang aku sudah berada di rumah, tapi rumahku bahkan tidak terasa seperti rumahku lagi. Tidak ada ibu, ayah, bahkan kakakku yang masih hidup seakan akan sudah lama pergi. Sahabatku yang merupakan orang terdekat ku juga lama lama menghilang.

Sepi? Iya, sepi sekali disini...
Semua orang iri denganku karena aku terlahir dikeluarga yang kaya, tapi nyatanya.. Aku iri dengan mereka yang hidupnya biasa saja tetapi dengan keluarga yang masih lengkap, dan dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai mereka dengan tulus. Tahu begitu, seharusnya aku bersyukur kalau sebentar lagi sudah waktunya aku pergi. Jadi aku tidak akan menderita lebih lama lagi.

*Triiiing! Suara dering telpon ku berbunyi. (Tau suara dering HP iPh*ne gak? Kalo tau, nah kayak gitu.)

Aku yang tadinya sempat melamun mengambil Handphone ku (jangan lupakan kondisi LCDnya yang retak).

" Halo? " Tanyaku angkat bicara.

" Ah.. Diangkat! H-halo kak Elisha.. " Sahutnya dari telpon.

" Oh.. Val toh, ada apa Val? " Tanyaku dengan nada lesu.

" A-anu apa aku mengganggu kakak? " Tanya Val ragu-ragu.

Kalau orang biasa sih mungkin terganggu ya, karena sekarang sudah pukul 9 malam. Tapi karena aku kesepian dan gak ada kerjaan :v jadi aku gak terlalu terganggu.

" Haha.. Enggak kok, malah aku merasa senang lho.. Kalo kamu gak nelpon, mungkin kakak tadi sudah-"

" Ah lupakan! Jangan dipikirkan~ apa kamu ada masalah Val? Kalau ada masalah cerita kan saja pada ku, mungkin aku bisa membantumu! " Kataku mencoba mencairkan suasana.

" Iya, aku mau curhat ya kak..? " Tanya Val malu-malu.

" Oh! Silahkan~" Jawabku dengan senang hati.

" Jadi gini kak.. Hidupku berubah setelah aku mengetahui jati diriku, yang awalnya aku hidup bahagia di gereja, punya teman yang setia meskipun sedikit.. Dulu hidupku normal normal saja seperti orang pada umumnya, meskipun tanpa kedua orang tuaku aku hidup dikelilingi orang-orang yang menyayangiku. Tapi sekarang, Orang-orang yang menyayangi ku sudah pergi. Aku sendirian sekarang.. Aku bahkan enggak tahu siapa yang harus ku lawan sekarang.. Rasanya seperti tidak ada seorangpun yang ada dipihakku-" Ujar Val panjang lebar lalu dipotong denganku.

" Enggak kok! Aku ada di pihakmu Val! Jangan sekali-kali kau berpikir kalau tidak ada seorang pun yang ada di pihakmu! Aku akan ada di pihakmu dan membantu sebisaku! Kau juga akan ada di pihakku kan Val?? "  Timpalku sambil menahan air mataku.

" Iya kak.. Aku akan ada di pihakmu.." Jawab Val pelan.

" Kalau begitu.. Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku seperti yang lain! " Sambung ku dengan isakan tangisku.

" Dulu hidupku hampir sempurna- walaupun tanpa ibuku, keluargaku masih ada. Lahir di keluarga terhormat, memiliki bisnis keluarga yang berjaya, ada ayah dan kakakku yang selalu ada untukku.. Hidupku hampir seperti tuan putri dalam dongeng. Dan dengan naifnya dulu aku berpikir jika itu semua abadi. Hingga suatu hari, datang saatnya ayahku pergi untuk selama-lamanya. Sejak saat itu aku tinggal sendirian bersama kakakku, keluarga besarku meninggalkanku satu persatu sampai tinggal Kak Rena dan aku yang tersisa. Dan bisnis keluarga kami juga tak se-jaya yang dulu. Tetapi aku tetap bersyukur karena masih ada kakakku dan para sahabat ku yang setia denganku. Tetapi pada akhirnya- mereka juga meninggalkanku, aku sendirian.. Tapi sekarang ada kamu di pihakku, jadi aku tidak sendirian lagi~ Terimakasih Val. " Ujarku dengan senyuman tulus.

Your Soul Is Mine - Raphael × OC/ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang