Chp. 19 • Batu Malaikat

209 18 0
                                    

Beberapa hari kemudian..

"Selamat pagi-"

"Selamat pagi, Valac. Ayo duduk, kita sarapan."

"Paghi valhac-! Agha rothi backar nuthella enhak banghet lho-!"

"Kunyah dulu Diov.."

Valac pagi ini memutar lagu "Rick astley: Never gonna give you up" Di dalam kepala nya. Deca yang membaca pikiran val langsung tau kalau itu Rickroll.

"Ah anu.. Nel dimana, ya? Hari ini pun aku nggak melihat nya..."

Deca reflek tersenyum, menahan tawa. Memikirkan hal-hal yang kemungkinan terjadi dengan Nel dan Elisha selama beberapa hari ini. Tinggal berdua saja didalam satu rumah terpencil, sudah pasti selalu melakukan aktivitas bersama kan?

Agares melirik kearah Deca, daripada Deca membuat Val salah paham, lebih baik Agares yang menjelaskannya.

"Dia masih menyembuhkan dirinya dirumah terpisah.. Luka nya lebih parah daripada yang dia duga, jadi seperti nya akan makan waktu beberapa hari lagi..."

"Kau tanya tentang Nel terus, memangnya kenapa..?"

Val agak gugup saat ditanyai alasan mengapa dia terus terusan menanyakan Nel. Tentu saja dia penasaran, lagipula Val tidak penasaran tentang Nel saja kok.

"Ah, nggak.. aku cuma ingin tahu saja- lalu, kata Deca kak Elisha ada disana bersama Nel. Sudah beberapa hari ini aku tidak melihat mereka berdua-"

"Itu karena Nel hanya ingin berdua dengan Nona eli-"

"Untuk sekarang, dia memang masih belum bisa mengeluarkan kekuatan nya.. Tapi dia pasti pulih, kok. Tenang saja.."

Tentu saja Agares tidak membiarkan Deca memperburuk rasa ingin tahu Valac. Lagipula menurut Agares, Valac masih terlalu muda untuk memikirkan percintaan. Akan lebih buruk jika ternyata Valac diam-diam menaruh rasa pada Elisha.

"Ah iya, walaupun Nel belum bisa apa-apa, jangan lupa kalau disini masih ada aku, ya..."

"Me-memangnya aku mau apa-!! Kakek ini bercanda saja-!!"

"Ack! Tiba-tiba perutku sakit- aku mau ke kamar mandi dulu- sisakan rotinya untukku, ya-"

"Dasar anak ini. Yasudah, pergi sana.."

Valac pun segera bergegas keluar, layaknya orang kebelet berak. Tapi aktingnya masih kurang bagus untuk mengelabui kakeknya...

______
______________
_______________________

Seperti biasa, hari ini cerah. Untuk memulai hari ini, aku akan membantu pekerjaan rumah Nel. Setelah bangun tidur dan sarapan, Nel memutuskan untuk mandi duluan (daripada mandi bareng). Aku merapikan kasur, tapi aku merasa seprei nya sudah tidak enak dipakai.. Jadi aku bergegas untuk mencucinya.

Karena kamar mandi nya dipakai Nel untuk mandi, jadi aku mencuci seprei nya di sungai. Dan yah, lumayan jauh dari rumah ternyata. Untuk pertama kalinya aku merasakan hidup seperti orang kampung (sepertinya aku yang norak), sesekali tidak hidup mewah tidak apa-apa kan? Lagipula, sepertinya aku terlalu dimanja dari kecil, alias hidup serba ada.

Your Soul Is Mine - Raphael × OC/ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang