Chp.12 • Pasar Gelap

357 59 8
                                    

Chapter sebelumnya :

" Oke jadi.. Apa alasan kakak menyuruhku mandi pagi-pagi buta begini? Kakak gak nyuruh aku untuk pergi ke pasar bukan? " Tanyaku sambil menguap.

" Tepat sekali. Kamu harus pergi ke pasar S-E-K-A-R-A-N-G. " Timpal kakakku sambil menatap mataku dengan tajam.

" I-iya kak.. " Jawabku ragu-ragu.

" Eits.. Tapi bukan pasar yang biasa kakak ajak kamu buat beli sayuran ya! " Sambung kakakku.

" Lah.. Terus di pasar yang mana dong kak? " Tanyaku kebingungan.

" Di Pasar Gelap. "

______
_______________

" Apaaaaaaaaaaaaaaaaaa?!! " Teriakku tidak percaya.

" Ish! Gak usah teriak-teriak juga kali! Masih pagi tau gak? Nanti tetangga denger gimana?! " Omel kakakku.

" Rumah segede gini memangnya kedengeran sampai luar ya? " Gumamku lirih.

" Enggak sih.. Nah, kenapa kau kaget sekali? Memangnya ada yang salah? " Tanya kakakku dengan wajah tak berdosa.

" Tentu saja ada yang salah! Pasar gelapkan jelas-jelas ilegal! Kalau ada razia gimana?! " Ujarku panik.

" Makanya perginya sekarang, gitu aja gampang kan? " Balas kakakku.

" Gampang-gampang aja ngomongnya, memangnya situ mau nanggung dosaku? :') "

" Kak, mau bagaimana pun ini salah! Kak tolong ingat dosa kak!! " Timpalku gak Terima.

" Makanya kakak nyuruh kamu. " Jawab kakakku lirih.

" Dosa kok bagi-bagi?? ಥ‿ಥ kemana kak Rena yang kukenal? "

" Ini daftar barang-barang yang harus kau beli. " Kata kakakku sambil memberikan list belanjaan.

" Kak, aku belum bilang iya lho.. " Gumamku murung.

" Mau bilang enggak juga, kamu harus beliin. Titik gak pake koma. " Balas kakakku sinis.

" Kan bisa nyuruh orang lain.. Kenapa harus aku?? " Timpalku kesal.

" Tujuannya ke pasar gelap, nyuruhnya orang lain.. Mana bisa kakak percaya sama orang lain?! Bisa-bisa kakak dilaporin ke polisi! " Jawab kakakku geram.

" Kenapa kakak percaya sama aku? " Tanyaku heran.

" Karena.. Jika kamu ngasih tau polisi kalau kakak berbelanja di pasar gelap, yang kena batunya bukan cuma kakak kan? " Jawab kakakku dengan smirk nya.

" Ugh.. Menyebalkan! " Dumelku dalam hati.

" Kamu gak mau jadi gelandangan kan? " Tanya kakakku lirih.

" Gak. " Jawabku terpaksa.

" Yasudah, kalau begitu..  Cepetan pergi!!! " Suruh kakakku bak ngusir orang.

Your Soul Is Mine - Raphael × OC/ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang