Aku meniup tehnya perlahan-lahan, lalu meminumnya dengan tenang- sampai Deca menanyakan sesuatu pada ku.
"Apakah nona Elisha suka tuan Nel?"
------
---------------
-------------------------" UHUK!!! " Iya, aku keselek gara-gara Deca!!!
"Tenanglah nona! Dia tidak ada disini." Kata Deca yang mencoba untuk menenangkan ku, tetapi justru membuat ku kesal.
" Aku saja yang ada di sini tersedak, apalagi dia.. Kalau dia sedang mandi lalu tersedak bagaimana?! " Dumelku dalam hati.
"Nona, ternyata kau perhatian dengan tuan Nel, ya? Hal sekecil itu saja kau sudah khawatir.. Tapi, kenapa kau berfikir kalau tuan Nel sedang mandi?" Tanya Deca terang-terangan.
" Deca bisa baca pikiran?!! Mampus aku.. ಥ‿ಥ "
Ucapannya Deca sukses membuat untuk membuat pipiku merah merona, sampai-sampai aku kehabisan kata-kata.
"A-apa..? Karena dia tidak ada, ja-jadi aku berfikir kalau dia sedang mandi! Ha-ha." Jawabku terbata-bata.
" Malu banget aku tuh.. :') "
"Apa yang akan kau lakukan, jika Nel menyukai mu?" Tanya Deca lagi.
"Tunggu, kenapa tiba-tiba kau-" Kataku lalu dipotong olehnya.
"Ah- kelihatannya seperti aku mencoba mencari tahu privasimu, ya?" Kata Deca canggung.
" Iya. " Jawabku jujur.
"Maafkan aku nona, saya tidak akan menggangu hubungan kalian.. Tetapi saya akan mendukung kalian!" Ujar Deca bersemangat.
"Uhuk!" Batuk part2.
"Kenapa kau begitu yakin?" Tanyaku padanya.
"Habisnya.. Sudah 400 tahun tuan Nel tidak memiliki ketertarikan khusus pada perempuan, dan kau membuatnya tertarik. Aku kagum padamu lho.." Ujar Deca yang lagi-lagi membuat pipiku merona.
_____
______________"Anu.. Nona, jangan beritahu kalau aku membongkar rahasianya, ya!" Pinta Deca sambil gemetaran, sepertinya dia takut kalau Nel marah.
"Umm.. Tapi- rahasia apa?" Tanyaku pada Deca.
"Soal dia tertarik padamu." Jawab Deca sambil tersenyum kikuk.
" Oh... "
" ... "
_______
________________"Eh.. Tunggu- kok aku bisa sesantai ini?!!"
"Haaaaah?!!" Teriakku kaget.
Author : kamu bapernya telat-
"A-anu nona, jangan keras-keras ngomong nya.. Nanti yang lain dengar loh. Bisa gawat kalau Nel tahu aku berduaan denganmu saja!" Pinta Deca dengan wajahnya yang memucat.
" O-oh maaf.. " Jawabku malu.
" Sepertinya tuan Agares memanggilku.. Saya pergi dulu, ya nona? " Kata Deca pamit undur diri.
" Iya. " Jawabku singkat.
________
________________Kemudian Deca pergi meninggalkan ku dan menuju lantai atas.
"Ini rumah nya Nel, ya? Luas juga.. Kalau ini rumahnya, berarti ini kampung halamannya, kan?"
"Hmm.. Rumah ini sangat nyaman untuk bersantai-santai. Kalau pagi pasti ada kicauan burung, bunga-bunga bermekaran, udara segar.. Andai saja aku punya kampung halaman."
" Kenapa tiba-tiba aku mengantuk, ya..? "
Semakin lama kutahan rasa kantuk ini, semakin besar juga rasa kantuk nya. Kemudian aku menutup mataku, dan mulai tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Soul Is Mine - Raphael × OC/Reader
Fiksi Penggemar"Apa kamu percaya jika kutukan itu nyata?" "Dan apa yang akan kamu lakukan jika kamu lah yang mendapat kutukan itu?" ------ --------------------- ----------------------------------- Namaku Delisha Reimanda yang biasa di panggil "Elisha". Aku ada...