Chapter sebelumnya :
Setelah selesai sarapan, aku naik ke lantai 2 untuk pergi ke kamarku dan mengambil tasku. Saat aku masuk ke kamarku aku langsung saja mengambil tasku tanpa basa-basi. Saat aku ingin keluar dari kamarku.. Betapa bodohnya aku, aku lupa kalau di kamarku masih ada Raphael.
" Mau kemana? " Tanyanya sambil memegang pundakku.
" Aah.. Sia*an.. "
______________
_________" Eh? " Tanyaku pura-pura gak denger :v.
" Kubilang, mau kemana kau? " Tanya Raphael dengan dingin.
" Umm.. Mau main kerumah temen :)"
Jawabku sambil tersenyum paksa.Dia menatapku tanpa berkata sepatah katapun. Suasana pun menjadi hening seketika.
" Hah? Untuk apa kau tanyakan itu padaku, itukan bukan urusanmu. " Kataku sambil menghela nafas.
" Ya.. Memang bukan urusanku tapi, aku harus memastikan kau aman sebelum waktunya aku mengambil jiwamu. " Jawab Raphael.
" Ah iya,ya.. Akukan terkutuk.. " Gumamku dengan muka murung.
Lalu aku turun menuju lantai 1 dan berpamitan pada kakakku. Aku berjalan menuju rumah Fanny yang tak jauh dari rumahku.
Sejak aku keluar dari rumahku, aku merasakan ada seseorang yang mengikuti ku.
"Aah.. Apaan sih?? Perasaanku saja mungkin.. " Gumamku dalam hati sambil terus berjalan.
Sudah 5 menit aku berjalan kerumah Fanny, aku masih bisa merasakan ada seseorang yang mengikuti ku.
Karena aku sudah terlalu risih dengan hal itu, aku memutuskan untuk berhenti sejenak.
" Habis sudah kesabaranku.. "" Siapa kau? Kenapa kau mengikuti ku? " Tanyaku dengan sinis sambil menoleh kebelakang ku.
" Maaf kalau aku sudah membuatmu risih. " Jawab seseorang yang daritadi mengikuti ku.
" Ooh.. Kamu toh, kukira siapa.. " Sambungku kemudian lanjut berjalan.
" Inikah rasanya detik-detik sebelum skakmat? Diikutin mulu sama malaikat maut??" Gumamku risih dalam hati membicarakan Raphael yang daritadi mengikutiku.
" Kenapa kau mengikutiku Raphael? " Tanyaku berusaha untuk membuat keadaan menjadi tenang.
Daripada dia menjawab pertanyaanku, Raphael malah terdiam sambil terus mengikutiku😑
Akhirnya kita ber-2 sampai didepan rumah Fanny."Ting nong.. " Suara bel rumah berbunyi.
" Fanny main yuuu~ " //plakk//
" Ekhem.. Fanny, ini aku Delisha. " Seruku di depan rumahnya." Kriieet " Suara pintu terbuka, Fanny pun keluar dari rumahnya dengan kepala yang nongol duluan?
" Oh.. Elisha? Kenapa kau kesini? " Kata Fanny dengan blak-blakan alias gk sopan.
Karena aku adalah sahabat dekatnya, aku sudah terbiasa dengan sifat Fanny yg kurang sopan begitu.
" Eh? Aku lupa ngasih tau aku mau datang kesini ya? " Tanyaku ragu-ragu." Oh, tidak apa apa.. Ayo kita bicarakan di dalam. " Jawab Fanny sambil menyuruhku masuk ke dalam rumahnya.
Sebelum aku masuk kerumah Fanny, aku menoleh ke belakangku untuk melihat Raphael.
"Lho.. Gak ada? Bagus!!! Kalau begitu aku bisa membicarakan buku 'itu' tanpa ragu! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Soul Is Mine - Raphael × OC/Reader
Fiksi Penggemar"Apa kamu percaya jika kutukan itu nyata?" "Dan apa yang akan kamu lakukan jika kamu lah yang mendapat kutukan itu?" ------ --------------------- ----------------------------------- Namaku Delisha Reimanda yang biasa di panggil "Elisha". Aku ada...