2

3.5K 142 6
                                    

Lulus dari kuliahnya selvi menjadi seorang psikologi, selvi bersyukur dan juga merasa bahagia. Azmi dan ainun sangat bersyukur memiliki anak yang seperti selvi. Selvi juga membelikan rumah yang sederhana, selvi
tidak lupa membelikan bengkel yang dulu azmi bercita-cita dan selvi tahu selvi ingin memberikan apapun ke pada azmi tidak akan membuat menggantikan apa yang di lakukan azmi sejak dulu untuk selvi

"Kamu belajar yang rajin dek, kakak ngk mau kamu seperti anak yang di luar dan kalau kamu memiliki masalah cerita ke kakak" Selvi dengan wajah penuh harapan dan selvi tidak ingin adik perempuannya salah dalam pergaulan

"Insya Allah kak do'akan ita, ita ngk peduli dengan adanya teman atau ngk adanya teman dan ita selalu menjaga batasan" Nita, nita mengerti ucapan selvi dan selvi adalah kakak yang tidak ingin nita salah dalam pergaulan

"Semoga adek menjadi dokter, kamu boleh berteman dengan siapapun dek dan asalkan kamu ngk mengikuti hal buruknya" Selvi

"Amin kak, iya kak vi aku sangat mengerti itu" Nita

Nita mengerti atas kekhawatirannya selvi, di setiap kekhawatiran selvi itu adalah hal wajar dan selvi menyayangi nita dan juga dengan nita menyayangi selvi. Selvi kakak yang nita kagumi, bukan hanya pintar dan selvi bisa menyempatkan waktunya untuk selvi bisa berkumpul dengan keluarganya
di saat waktu selvi sedang sibuk

Selvi dan nita masuk ke dalam rumahnya. selvi sering menjemput nita, hal itu selalu di lakukan selvi dan selvi tahu nita bisa di antar azmi dan namun selvi sendiri yang ingin mengantar nita ke sekolahnya. Selvi ingin melihat nita, selvi sibuk dan jarang sekali selvi bisa mengatar nita ke sekolah

Lima bulan, kenan sering sekali meminum alkohol dan kenan marah-marah membuat hendra dan rini berpikir akan membawa kenan pergi ke psikiater tetapi niatnya di gagalkan takut kenan melukai orang lain. Hendra malu, anak satu-satunya hendra depresi dan hendra berusaha agar kenan sembuh kembali seperti dulu apapun akan di lakukan hendra untuk kenan anaknya

"Sudah lima bulan pah, sikap kenan masih kacau" Rini

"Papah berusaha untuk menyembuhkan kenan mah, kenan mengusir semua psikologi yang datang ke rumah kita" Hendra

"Mamah tahu pah, kenan butuh mawar" Rini

"Jangan pernah menyebut nama itu lagi, papah tidak suka" Hendra

"Maaf pah, baiklah pah" Rini meminta maaf

Semenjak kenan berada di rumah sakit di rawat, mawar hanya datang satu kali dan tanpa memikirkan perasaan kenan hari itu juga mawar mengakhiri hubungan dengan kenan. Hendra tidak tahu di mana pikiran mawar, di saat kenan sedang sakit mawar meninggalkan kenan begitu saja dan tidak ada rasa sedih. Itu membuat hendra sangat membenci mawar, mawar bukan seorang perempuan baik dan hendra tahu sudah lama

Kenan melamun, kenan pun merindukan mawar dan kenan ingin bertemu mawar. Mawar tidak pernah membalas pesan dari kenan, mengangkat telepon kenan dan di mana kenan masih mengharapkan mawar bisa menerima kenan saat ini. Namun hal itu beda dengan mawar, mawar bahkan tidak peduli dan mawar bersama laki-laki lain tanpa memikirkan kenan

Selvi dan yuri berada di kafe makan siang bersama. Setiap makan siang selvi dan yuri sering sekali makan bersama di kafe dan yuri mengenal selvi sudah tiga tahun. yuri susah menikah, yuri bingung alasan selvi menutupi diri dari laki-laki manapun dan yuri lebih tua usianya. Yuri sangat bingung kenapa sikapnya selvi cuek dan selvi tidak peduli dengan laki-laki mendekatinya

"Apa alasannya kamu menutupi diri kamu dari semua laki-laki apa vi?, kamu udah dewasa dan kamu udah pantas menikah" Yuri

"Kak semua laki-laki itu sama aja, aku ngk percaya kata cinta dan sayang. bagi aku hal itu bisa membuat kita hancur" Selvi

Kekasih Halalku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang