6

2K 93 1
                                    

Prang!

Kenan tiba-tiba meleparkan botol alkohol ke lantai, botol alkohol jatuh ke lantai dan pecah. Kenan tidak peduli dengan adanya selvi di dalam kamar, kenan tidak suka di bantah dan kenan ingin selvi keluar dari dalam kamar kenan

"Pergi, saya tidak butuh kamu dan saya masih waras" Kenan

"Saya mohon pak kenan tenang dulu, pak kenan harus berbicara" Selvi berbicara dengan nada lembut

"Hening"

"Saya ke sinih untuk menangani pak kenan, saya tidak ingin pergi secara percuma" Selvi

"Keluar dari kamar saya" Kenan

"Assalamualaikum" Selvi

Dengan berat hati selvi keluar dari dalam kamarnya kenan, kenan tidak menjawab salam selvi dan selvi tersenyum tanpa di sadari kenan

Selvi keluar dari dalam rumahnya hendra, selvi tidak bisa memaksakan dan apa lagi kenan memasang wajah cuek dan kenan marah ke pada selvi. Selvi akan kembali ke rumahnya hendra besok, selvi tahu kenan butuh waktu dan selvi berusaha berbicara dengan kenan besok. Jika memaksakan itu tidak baik dan juga bukan sifatnya selvi

Pulang dari rumah kenan selvi menjemput nita ke sekolah, selvi mengajak nita pergi
mall dan baru hari ini selvi ada waktunya untuk pergi ke malll mengajak nita ke mall

"Tadi kak selvi pergi bertemu pasien?" Nita tahu jika selvi baru pulang dari bertemu pasiennya

"Iya dek" Selvi 

"Aku bangga memiliki kakak seorang
psikologi" Nita tersenyum

"Kakak juga bangga memiliki adik seperti kamu, maka itu jangan pernah kecewakan kakak" Selvi pun tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipitnya

"Insya Allah ngk kak, ita tau kak selvi ngk suka di kecewakan" Nita

"Hehe iya" Selvi tertawa

Nita sudah mengganti pakaian, rasanya hari ini nita bahagia bisa pergi ke mall bersama selvi dan selvi sangat sibuk. Selvi bukan hanya kakak saja, selvi juga sudah  seperti teman dan nita sangat bangga bisa mendapatkan kakak seperti selvi baik dan ramah ke semua orang di sekitarnya

Hendra dan rini baru pulang. di rumahnya sudah tidak ada selvi lagi, hendra dan rini berdo'a semoga kenan tidak marah-marah ke pada selvi. Hendra dan rini takut kenan mencelakai selvi di saat sedang marah. ada banyak hal di takutkan hendra dan rini

"Bi bagaimana tadi kenan?" Rini

"Tuan kenan tadi marah nyonya, tuan kenan memecahkan botol alkohol di depan dokter selvi" Susi

"Lalu bagaimana lagi bi?" Hendra

"Dokter selvi diam, dokter selvi pamit pulang tuan" Susi

"Baiklah bi" Hendra

"Iya tuan" Susi

Hendra merasa tidak enak ke pada selvi di mana kenan marah-marah ke selvi, belum satu hari selvi menangani kenan dan tapi kenan sudah marah ke selvi. Hendra takut selvi merasa tersinggung dan susah sekali mencari psikologi seperti selvi dan walau ada pasti tidak betah menangani kenan

Selvi duduk, selvi memikirikan tingkahnya kenan dan selvi berusaha profesional dan tidak ingin mengecewakan wisnu. Hari ini hari terberat, selvi meminum air putih dan selvi ingin memahami tingkah lakunya kenan

Selvi meletakkan peralatan sholat, selvi di dalam kamarnya memikirkan sikap kenan dan bingung penyebabnya kenan depresi. Orang yang depresi itu bermacam-macam penyebabnya, selvi tahu apa penyebabnya kenam depresi dan selvi melihat wajahnya kenan dan kenan depresi karena itu cinta. Selvi melihat betapa tidak terkontrol emosi kenan, kenan marah-marah dan juga selvi memikirkan banyak perempuan dan laki-laki depresi karena cinta

Kekasih Halalku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang