27

1.2K 57 0
                                    

Tiga bulan cukup lama bagi selvi, di dalam hati selvi belum bisa menerima kenan dan kenan membuat selvi bersikap jutek. Selvi lebih suka diam, selvi tahu selvi bukanlah anak remaja dan melainkan selvi adalah perempuan dewasa. Selvi menyadari sikap selvi, selvi menggangap kenan cuek dan di dalam hati selvi hanyalah ada rasa yang tidak bisa di artikan selvi sendiri

Allah memberikan kesempatan kedua, saat itu sikapnya kenan berubah dan selalu ada perasaan bersalah dan kenan tidak lupa ke dokter memeriksa kesehatannya. Dulu saja kenan tidak berani ke dokter, kenan takut suatu hari nanti menikah dan perempuan menjadi istrinya terkena penyakit karena kenan dan kenan tidak ingin terjadi

Selvi dan rini berbicara di ruang tamu dan rini main ke rumah. Selvi sendiri, kenan ke kantor dan pulang malam dan kedatangan rini merasa bahagia tidak sendiri di rumah mewah di beli kenan. Selvi sering berpikir, kenan berbicara ke selvi tentang anak dan selvi diam

"Kamu dan kenan tidak honeymoon?" Rini tidak pernah mendengar selvi dan kenan pergi honeymoon

"Belum mah, kak kenan masih sibuk" Selvi berbicara jujur dan kenan tidak mengajak selvi pergi honeymoon

"Tuh anak sama seperti papahnya, sabar ya sayang dan kamu sudah ada tanda-tanda mual?" Rini

"Iya mah, belum mah" Selvi

"Tidak masalah, kamu masih muda" Rini

Selvi mengerti arah pembicaraan rini, rini mertuanya menginginkan seorang cucu di pernikahan selvi dan kenan dan selvi tahu kenan anak satu-satunya. Selvi tidak ingin rini tahu jika selvi belum siap di sentuh, di mana selvi masih trauma dan dengan yang dulu kenan hampir lakukan ke pada selvi dan selvi masih mengingat masalalu

Rini menginginkan seorang cucu dari selvi dan kenan dan rini tidak menuntut. Di saat selvi hamil merasa bahagia dan rini hanya menunggu selvi hamil dan kapanpun selvi hamil. Rini bukanlah seorang memaksa, di waktu kapan saja rini tidak keberatan dan yang memiliki anak selvi dan kenan bukan rini

Setelah rini pulang selvi merapikan rumah dan selvi memasak dan sudah lebih baik di bandingkan sebelumnya. Selesai memasak selvi naik ke atas, selvi ingin mandi karena sudah selesai semua pekerjaan rumah dan selvi bersyukur pekerjaan rumah selesai

"Mamah ke rumah kita?, mamah berbicara apa?" Kenan ingin tahu

"Loh kirain mamah bilang kamu, tidak membicarakan apa-apa" Selvi tidak ingin kenan tahu pembicaraan di antara selvi dan rini

"Benar?, jujur aja" Kenan tidak percaya

"Saya tidak pernah berbohong, kenapa harus berbohong" Selvi

"Iya baiklah" Kenan

Kenan mencium kening selvi, meraka baru selesai melaksanakan sholat isya dan selvi merapikan peralatan sholatnya dan kenan duduk di sofa di dalam kamar. Selvi tidak heran dengan kenan dan kenan sibuk dan selvi sudah terbiasa di tinggal kenan pergi ke manapun

Selvi dan yuri duduk di kafe yang biasanya dan mereka berdua sedang makan siang di kafe. Selvi dan yuri sering ke mana berdua dan yuri yang sedang hamil dua bulan saat ini. Biasanya selvi dan yuri lama berada di kafe dan hanya memesan minuman. Selvi dan yuri sama-sama suka kafe

Banyak hal yang ingin di tanyakan selvi ke yuri, selvi menggangap yuri kakak dan ada yang ingin di bicarakan selvi dan selvi pun merasa malu saat berbicara ke yuri. Sudah beberapa kali selvi ingin bertemu dan tapi selvi sibuk dan yuri juga sibuk bekerja

"Kak aku berdosa, aku belum memberikan haknya kak kenan" Selvi

"Alasannya?" Yuri ingin tahu alasannya selvi

"Yang pernah aku bicarakan dulu, kenan adalah laki-laki hampir mau menyentuh aku kak" Selvi

"Astaghfirullahaladzim, mau bagaimana
pun kamu harus memberikan haknya kenan" Yuri mengucapkan istighfar

Kekasih Halalku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang