Kenan bingung kenapa selvi diam dan juga selvi tidak ingin menjawab pertanyaannya arkan. Kenan tidak peduli, kenan lelah dan ingin istirahat dan kenan malas jika harus memikirkan selvi
Hendra dan rini melihat selvi turun dari tangga. Hendra dan rini tahu jika selvi melihat hendra dan rini memperhatikan selvi
"Sudah nak selvi?" Hendra
"Alhamdulillah sudah om" Selvi
"Duduk dulu nak selvi" Rini
"Maaf tan saya harus pulang, saya masih ada pasien" Selvi meminta maaf
"Baiklah, lain kali nanti berbicara ke pada tante" Rini
"Iya bu, assalamualaikum" Selvi menangkupkan ke dua tangannya
"Walaikumsalam" Hendra dan rini pun menangkupkan ke dua tangannya
Selvi keluar dari dalam rumah hendra dan rini. selvi berbicara jujur, selvi ada pasien dan pasiennya itu iko. iko menunggu selvi di kafe, iko di temani kedua orang tua dan selvi tahu iko sudah banyak perubahan
Berada di kafe, selvi duduk dan tersenyum ke iko dan kedua orang tuanya iko. Di saat ini selvi melihat wajahnya iko, iko bahagia dan dengan kedatangan selvi di kafe
"Iko sudah baikkan?" Selvi
"Alhamdulillah"
"Syukur alhamdulillah bu" Selvi
"Banyak perubahan nak"
"Oh iya pak?" Selvi
"Iya nak selvi"
"Nanti jika iko sembuh total dokter akan ajak jalan-jalan?" Selvi
"Iya" Iko
Iko sangat bahagia, saat berbicara dan iko menanyakan keberadaannya selvi. Kedua orang tua iko tidak tega melihat iko sedih, akhirnya menelepon selvi dan selvi datang ke kafe untuk menemui iko juga
Minggu depan selvi akan bertemu kembali dengan kenan, selvi mengambil setiap hari senin dan selvi ada kesibukan sendiri dan pasiennya selvi bukan hanya kenan. Saat berbicara ke selvi dan kenan begitu berat mengucapkan kata pertunangannya yang gagal. Selvi mengerti, di dalam hati kenan tidak sanggup untuk berbicara dan kenan berbicara jujur ke selvi
Selvi duduk di ruang tamu dan ainun yang melihat selvi dan menghampiri selvi di ruang tamu
"Bunda tau kamu berbohong saat ini" Ainun
"Maaf bunda, selvi memang memikirkan suatu hal" Selvi meminta maaf
"Apa itu nak?" Ainun
"Pasien selvi mau selvi menanganinya dengan persyaratan bunda, selama tiga bulan selvi ngk betah dan selvi harus keluar tanpa di bayar" Selvi
"Ikhlaskan sayang, pasien kamu kenapa?" Ainun
"Depresi karena gagal bertunangan bun" Selvi
"Hening"
Ainun mengerti, ainun tahu pekerjaannya selvi dan ainun ingin selvi menjadi orang yang rendah hati. Ainun tahu selvi bekerja tanpa di bayar, jika itu membuat pasien selvi ingin di tangani selvi dan selvi harus melakukannya. Ainun tahu jika azmi tahu, azmi marah dan menyuruh selvi tidak akan menangani pasiennya dari pada selvi tidak di bayar. Uang tidak penting, tetapi menghargai selvi sebagai psikologi dan hal penting
Selvi seperti membutuhkan kenan, bukan kenan yang membutuhkan selvi dan saat selvi menangani kenan dan selvi berusaha fokus ke kenan. Selvi tidak ingin pusing di saat menangani pasien lainnya, tubuhnya selvi butuh istirahat dan selvi merasa lelah
di saat selvi menangani banyak pasiennya. selvi berbaring di tempat tidur, selvi besok ingin menemani ainun pergi ke pasar dan selvi sudah lama tidak pergi ke pasar
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halalku
General FictionSelvi perempuan sholehah, selvi memiliki dua lesung pipit dan selvi selalu menutupi dirinya dari semua laki-laki sejak selvi lulus SMA. menjadi psikologi adalah cita-cita selvi, dengan belajar giat akhirnya selvi menjadi seorang psikologi dan memban...