2.

183 10 2
                                        

Hello everyone, English stories are under Indonesian stories. Happy reading...❤❤

INDONESIA🇮🇩

Sara.

Setelah membantu di dapur mama menyuruhku bersiap-siap dan memakai salwar yang telah disiapkan olehnya di dalam lemari. Aku segera bergegas ke kamarku menyegarkan diri, memakai salwar dan memakai sedikit riasan (hanya pelembab dan lipgloss) aku tidak suka memakai riasan tebal. Setelah itu suara mobil papa datang, aku segera turun dan membukakan pintu.

"Anak papa sudah cantik" papa selalu memujiku atas penampilanku.
Dan dibelakang papa ada adikku yang tampak lelah karena hari ini dia sedang tes masuk perguruan tinggi.

"Hei iggy kecilku terlihat lelah" ibrahim paling tidak suka dipanggil kecil oleh siapapun, dia memang tidak kecil dia sangat tinggi dan tentu saja tampan.

"Sara berhenti memanggilku adik kecil" ucapnya dengan raut wajah kesal.

"Ibrahim dia kakakmu, jadi jangan panggil kakakmu dengan nama, panggil dia kakak" papa memperingatkan ibrahim.

"Baik papa" ibrahim yang kesal segera menuju ke kamarnya dan meninggalkan aku, papa, dan juga mama.

"Sebentar lagi teman papa akan segera datang jadi persiapkan semua dengan sempurna".

Sepertinya teman papa yang berkunjung adalah orang yang sangat spesial, dan kenapa aku curiga papa dan mama seperti menyembunyikan sesuatu.. Sudahlah mungkin hanya pikiranku saja. Papa segera pergi ke kamarnya untuk menyegarkan diri dan tak lama setelah itu aku mendengar suara ketukan pintu.
Ketika aku akan membuka pintu mama menyuruhku untuk masuk dan jangan keluar sampai mama memanggilku. Aku menuruti perintah mama dan duduk didapur, dan aku hanya bisa mendengar suara orang bercakap-cakap di ruang tamu.

Tak lama setelah itu mama menyuruhku untuk menyajikan teh dan beberapa makanan untuk para tamu. Aku memasuki ruang tamu dengan nampan di tanganku, saat aku menyajikan teh pandanganku tertuju kepada pria yang sama yang tadi aku lihat di rumah sakit, tiba-tiba mata kami saling bertemu dan segera aku menundukkan kepalaku. Lalu mama menyuruhku untuk duduk di sampingnya dan memperkenalkan aku kepada semua orang yang ada di ruang tamu.

Seorang perempuan seusia mama bernama bibi dimple dan seorang lelaki paruh baya seusia papa bernama paman jackie, dan lelaki muda itu bernama vicky. Aku memberikan senyum canggung kepada mereka. Lalu papa menyuruhku mengajak vicky untuk berbicara di taman, jadi aku dengan canggung dan malu membawanya ke taman dan berjalan beriringan. Sampai ditaman kami hanya diam, dan aku tidak tahu harus berkata apa, kami duduk di salah satu kursi yang ada di taman belakang rumah.

"Jadi apakah kamu setuju dengan perjodohan ini?" dia memulai percakapan dan itu membuatku sangat terkejut. Perjodohan apakah papa dan mama menjodohkan aku dengan dia.

"Perjodohan?" aku masih tidak mengerti dengan semua ini.

"Ya, perjodohan kedua orang tua kita membuat perjodohan ini. Apa kamu masih belum tahu?" dia kembali bertanya dan aku masih belum bisa mencerna sepenuhnya apa yang dia katakan. Kenapa papa dan mama tidak memberitahuku tentang perjodohan ini.

"Maaf tapi aku memang tidak tahu apa-apa tentang perjodohan ini" aku menjawab sambil menatap tanah yang ditumbuhi rumput.

"Saya sudah mengira, apa kamu bekerja atau masih kuliah?" pertanyaannya membuatku mengangkat kepalaku dan menatap wajahnya yang sangat tampan.

"Eeh aku baru saja melamar pekerjaan di rumah sakit militer" setelah aku mengatakan itu dia tidak menjawab apa-apa. Lalu ibrahim memanggil kami berdua untuk segera ke ruang tamu. Vicky masih belum mengatakan sepatah katapun begitu juga dengan aku, kami hanya saling terdiam dan berjalan menuju ruang tamu.

MENCINTAIMU? (English-Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang