15

116 8 26
                                        

Indonesia

Sara

"Aku sangat menginginkanmu. Maukah kamu menyerahkan dirimu kepadaku sepenuhnya? Dan kita akan menyelesaikan pernikahan kita" 
Aku sangat terkejut, mendengar perkataan vicky. Dia mencium punggungku dan aku benar-benar tidak menginginkan ini, aku belum sepenuhnya siap.

Dia mulai tertawa dan aku bingung lalu aku mulai meninju lengannya karena kebingunganku. Setelah satu menit juga, dia tidak menghentikan tawanya, dia terlihat sangat imut ketika dia tertawa.

"Ambil Gambar, itu akan bertahan lama" kata vicky dan kemudian baru aku menyadari bahwa aku menatapnya. Aku langsung berpaling darinya.

"Aku hanya menggodamu, aku tahu kamu belum siap untuk menyerahkan dirimu padaku sepenuhnya, aku bisa menunggu" katanya

"Ganti bajumu. Aku akan menunggu di luar" kataku untuk mengganti topik.

"Cara yang bagus untuk mengubah topik nyonya. Ngomong-ngomong apa masalahnya jika aku mengganti baju disini?... Tunggu disini, aku akan ganti baju di kamar mandi sendiri, atau kamu mau membantu mengganti baju untukku" Dia menyeringai dan pergi ke kamar kecil.

Aku bisa dengan sungguh-sungguh menyebut hari ini sebagai hari yang paling memalukan dalam hidupku. Anda menjadikan diri Anda lelucon bagi suami anda sendiri sara.

"Kamu terlihat seperti makhluk imut ketika kamu cemberut istriku" Dia berkata sambil memotretku. Aku mencoba menarik ponselnya untuk menghapus gambar itu, tetapi dia cukup cepat untuk melarikan diri dariku dengan kaki panjangnya. Aku mulai berlari di belakangnya untuk mengambil ponsel dari tangannya, Kami mulai bermain seperti ini. Setelah beberapa waktu aku kehabisan energi dan duduk di tempat tidur. Dia terlihat senang duduk di sampingku sambil bersantai.

"Aku ingin menghabiskan waktu denganmu besok, maukah kamu?" kata vicky sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku, aku baru tahu kalau dia adalah lelaki yang manja.

"Maafkan aku, sebenarnya aku juga ingin. Tapi aku telah berjanji untuk menemani alia melihat gaun untuk pernikahan" kataku sambil memainkan rambutnya. Aku bisa melihat kekecewaan diwajahnya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan memberitahu kabar gembira padamu" ucap vicky.

"Sekarang beri tahu aku, kabar gembira apa?" tanyaku.

Lalu dia bercerita tentang ide bisnisnya dan juga sekarang sudah selesai. Selanjutnya, dia harus memeriksa investor. Terlepas dari masalah yang tadi di hadapi, dia benar-benar handal dalam dunia bisnis. Aku sangat senang untuknya.  Aku tahu dia akan mendapat semua yang dia impikan.

"Aku sangat bahagia untukmu. Selamat," aku tersenyum. "Dan Tuhan akan selalu bersamamu" aku mencium dahinya dan dia kaget dengan apa yang baru saja aku lakukan. Ini pertama kalinya aku menciumnya lebih dulu.

"Terima kasih banyak, Princess" jawabnya sambil mencubit pipiku.

"Princess?" Aku bertanya.

"Ya, selanjutnya itu adalah nama panggilanmu, kamu adalah tuan puteri di kerajaan yang aku pimpin"
Dia membalas.

"Karena namanya bagus, aku memberimu izin untuk memanggilku seperti itu" kataku dan dia tersenyum mendengarnya.

Kami mulai membahas bisnisnya selama beberapa waktu. Tiba-tiba ketukan di pintu menganggu pembicaraan kami, aku membuka pintu dan melihat pelayan, dia mengatakan kalau makan malam sudah siap. Aku dan vicky segera pergi menuju meja makan, amma dan appa sudah menunggu kami dan saat kami menuruni tangga tatapan mereka tertuju pada kami.

"Akhirnya dua burung cinta telah datang" kata amma.

"Berhenti menggoda mereka" kata appa.

Kami duduk berdampingan dan mulai makan malam, setelah makan malam kami pergi ke kamar untuk tidur.

MENCINTAIMU? (English-Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang