21

131 7 8
                                    

Indonesia

Sara sudah pulang dari rumah sakit dan sekarang dia sedang istirahat di kamarnya. Vicky pergi ke kantor satu jam yang lalu karena ada urusan penting. Sebenarnya dia enggan meninggalkan sara tapi apa boleh buat, perusahaan sedang membutuhkan dirinya.

Sara belum memberitahu shradha dan alia tentang kehamilannya, dan saat ini dia sangat bosan diam di dalam kamar, ayah dan ibu mertuanya pergi belanja dan terlintas di fikiran sara kalau dia akan pergi ke rumah orang tuanya. Jadi sara segera bersiap dan pergi ke rumah orang tuanya mengendarai mobil sendiri.
Sampai di rumah orang tuanya ternyata tidak ada orang disana.. Penjaga rumah mengatakan kalau amrita dan anil pergi mengunjungi kerabat dan ibrahim tentu saja ada di kampus.. Sara mendesah kesal dan mengemudikan mobil, dia tidak tahu harus pergi ke mana. Sara merasa sangat bosan di rumah sendirian dan rumah orang tuanya juga kosong.

Sara.

Aku benar-benar merasa bosan diam dirumah sendirian dan aku memutuskan pergi ke rumah orang tuaku namun ternyata maa dan papa pergi mengunjungi kerabat dan ibrahim juga sedang kuliah.

Aku menyetir mobil menelusuri jalanan dan tiba-tiba aku sangat ingin minum Starbucks, jadi aku berkendara ke Starbucks yang terletak di dekat rumah sakit tempat aku bekerja. Ini juga bertepatan dengan makan siang jadi aku menghubungi shradha sedangkan alia dia masih cuti karena dia baru saka menikah. Shradha setuju dan kami bertemu.

"Kenapa kami tidak masuk kerja? Apa kamu sakit?" shradha bertanya dengan khawatir, dan ekpresinya sangat-sangat ingin aku abadikan menjadi bingkai foto.

"Aku baik-baik saja" shradha menghela nafas lega.

"Syukurlah... Tapi kenapa kamu tidak masuk kerja?"

Kalau dia tahu alasan kenapa aku tidak masuk kerja dia pasti akan sangat senang karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang bibi.

"Aku akan memberitahu kenapa aku tidak masuk kerja, tapi tidak sekarang" Shradha terlihat sangat penasaran.

"Kenapa tidak sekarang, apa yang kamu sembunyikan dariku" Shradha bertanya.

"Aku akan memberitahumu tapi alia tidak bersama kita sekarang, jadi kita harus menunggu"

"Kalau begitu ayo kita ke rumah alia, lagipula jam kerjaku sudah habis" kata shradha.

"Benarkah?? Kalau begitu ayoo kita segera pergi ke rumah alia" shradha langsung bangkit dari kursinya begitu juga dengan aku, tapi sebelum itu aku menyesap kopi Starbucks yang tidak ada tandingannya dan itu benar-benar nikmat.

Aku dan shradha mengendarai mobilku menuju rumah alia dan aku yang menyetir..

~~••~~

Sampai di rumah alia aku dan shradha sangat di sambut oleh ranbir dan keluarganya, alia memakai salwar yang sangat cantik dan dia berlari memeluk kami berdua.

"Aku sangat merindukan kalian?" Kata alia.

"Aku juga merindukanmu" Shradha dan aku menjawab secara bersamaan.

"Aku dengar katanya kamu pingsan tadi malam? Apakah itu benar sara?" Alia bertanya dengan penuh kekhawatiran dan aku melihat ke arah shradha dan wajahnya juga diikuti dengan khawatir.

"Itu benar, aku pingsan tadi malam, setelah pulang dari acara pernikahanmu" aku menjawab dengan jujur, aku tidak pernah berbohong kepada kedua sahabatku. Raut khawatir di wajah alia dan shradha bertambah.

"Apa kamu sudah pergi ke dokter?" Shradha bertanya.

"Apa hasilnya? Kamu tidak sakit parah kan? kamu baik-baik saja kan?" Kata alia.

MENCINTAIMU? (English-Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang