❤INDONESIA
Sara.
"Apakah morning sicknessmu akhirnya berhenti?" Aku baru saja bangun dan vicky baru datang dari olahraga pagi, dia ingin tahu apakah kesehatanku baik-baik saja atau tidak. Karena sudah satu minggu aku terus menerus muntah. Aku menggelengkan kepala.
"haruskah kita pergi ke dokter?" aku menggelengkan kepalanya dengan negatif "itu wajar bagi wanita hamil, apalagi ini kehamilan pertama dan aku juga dalam trimester awal jadi ini wajar"
"Tapi itu membuatmu tidak nyaman, kamu sulit makan" kata vicky.
"Ya bayimu ini sama sepertimu, suka mengangguku" Jawabku.
"Ya aku ayahnya jadi tentu saja dia akan sama sepertiku" Mendengar itu aku mulai menangis.
Vicky.
Sara menangis setelah mendengar bahwa anak yang dikandungnya akan mirip denganku karena aku ayahnya.
Dia menangis tak terkendali dan membuatku bingung."Princess apa yang terjadi, kenapa kamu tiba-tiba menangis" aku memeluknya.
"Kamu bilang bayi ini akan sama sepertimu, aku tidak mau bayinya mirip denganmu, aku yang mengandung jadi dia harus mirip denganku" katanya masih sesegukan.
Beberapa hari ini terlalu banyak drama dalam hidupku.Aku menghela nafas, berbicara tentang drama. Aku mengingatkan diri sendiri bahwa ini adalah pengaruh hormon kehamilan yang biasa terjadi pada ibu hamil dan sara sedang mengandung bayiku.
Aku harus bersabar dengan semua dramanya, terkadang dia menangis, terkadang manja, senang, huffff suasana hatinya sangat gampang berubah-ubah.
"Maaf, bayinya akan mirip denganmu itu akan menjadi salinanmu" kataku dan dia tersenyum senang. Ini masih beberapa hari, ada beberapa bulan kehamilan menungguku di depan. Dan ada seumur hidup mengemban tanggung jawab sebagai orang tua.
"Aku mencintaimu, suamiku" apa yang dia ucapkan membuat hatiku bergejolak dan membawa kesenangan sendiri padaku.
"Bhai, amma menyuruh kalian untuk turun. Sarapan sudah siap" suara navya yang manis itu memberi tahu kami.
~~~~~••••~~~~~
Kandungan sara memasuki usia lima bulan, itu sudah terlihat buncit dan dia sering mengeluh lelah. Jadi sebagai suami yang baik aku memintanya untuk mengambil cuti kehamilan dari rumah sakit. Sebisa mungkin aku selalu menghiburnya supaya dia tidak merasa lelah.
"hati-hati, sara" Aku sedikit berteriak, dia sangat bersemangat menemui sradha dan alia. Aku memintanya menunggu di kamar saja namun istriku ini tidak mau. Katanya berjalan itu bagus untuk ibu hamil. Jadi aku menyerah dan juga aku tidak ingin berdebat dengannya Atau jika aku berdebat dengannya dia akan menangis.
Amma dan navya membantuku mengatasi suasana hati sara yang berubah-ubah sedangkan appa dia melarikan diri dengan menawarkan bantuan mengurus perusahaan.
Sara sering terbangun di tengah malam dan menginginkan sesuatu yang kadang sulit di dapat. Pernah suatu malam dia terbangun dan ingin melakukan operasi kepada pasien. Aku berusaha sebaik mungkin untuk melarangnya, bahkan alia dan sradha juga membantuku untuk membujuknya. Namun dia mengatakan bahwa itu keinginan bayi yang ada di perutnya.
Jadi malam itu juga aku dan sara datang ke rumah sakit namun tidak melakukan operasi, melainkan hanya berjalan-jalan mengelilingi rumah sakit.
"sekarang sudah larut, kamu harus istirahat yang cukup, pincess" Aku adalah tipe suami dan calon ayah yang protektif. Tiba-tiba sara memelukku dengan sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAIMU? (English-Indonesia)
Romance"Perjodohan?" aku masih tidak mengerti dengan semua ini. "Ya, perjodohan kedua orang tua kita membuat perjodohan ini. Apa kamu masih belum tahu?" dia kembali bertanya dan aku masih belum bisa mencerna sepenuhnya apa yang dia katakan. Kenapa ayah dan...