In a world devoid of life, you bring color. In your eyes I see the light, my future.
-----
Acara tahunan sekolah sudah selesai sejak satu jam yang lalu. Tetapi Beomgyu dan Winter belum kunjung kembali juga.Rosé dan Jisoo duduk bersebrangan di kursi yang berada di lobi sekolah. Rosé menunggu kehadiran Beomgyu dengan sikap gelisah. Beberapa kali dia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Beberapa saat kemudian Rosé langsung tersenyum lebar saat melihat kehadiran Beomgyu dari jauh. Namun, seketika senyumnya luntur tatkala matanya menangkap tangan Beomgyu dan Winter yang saling bertautan. Ada perasaan marah yang terselip dihatinya.
"Minjeong-ah!" pekik Jisoo melihat kedatangan Winter juga Beomgyu.
Jisoo segera berdiri dari duduknya dan berlari kecil menghampiri Winter. Dalam sekejap Jisoo langsung menarik Winter ke dalam pelukannya. Memastikan bahwa adiknya itu baik-baik saja dan tidak ada yang tergores sedikit pun.
"Kau kemana saja?" tanyanya khawatir.
Winter memasang wajah datar. Tidak begitu memperdulikan kekhawatiran Jisoo padanya. Winter menganggap bahwa itu hanya sebatas topeng semata.
"Kau ingin aku pulang kan? Ayo sekarang pulang." Winter mengalihkan perhatiannya pada Beomgyu yang terlihat sedang berbincang dengan Rosé. Kemudian ia beringsut menghampiri dua orang yang berada tak jauh di depannya itu.
"Beomgyu-ya aku pulang dulu ya. Kau tidak pulang?" tanya Winter begitu sampai di depan Beomgyu.
Beomgyu menggeleng pelan. "Pulanglah lebih dulu. Hati-hati dijalan ya." ucapnya.
Winter melirik Rosé dengan raut jengkel. Sedangkan Rosé hanya menatap Winter tanpa ekspresi.
"Baiklah, aku pulang dulu." pamitnya sebelum berlalu dari hadapan Beomgyu.
"Beomgyu-ya kita pulang dulu ya." Jisoo melempar senyuman pada Beomgyu yang hanya dibalas anggukan kecil dan senyuman tipis dari laki-laki itu.
"Kau menemukan dia di mana?" tanya Rosé setelah kepergian Jisoo dan Winter.
"Di taman bunga tempat kita dulu sering menghabiskan waktu." ujar Beomgyu.
"Taman bunga itu adalah tempat pemberian dari Ayahnya. Sengaja Ayahnya Winter membeli taman tersebut karena Winter sangat menyukai bunga. Dia sering datang kesana saat merasa kesepian. Bercerita dengan bunga-bunga yang bermekaran. Tetapi saat kedua orang tuanya meninggal, dia jarang mengunjungi taman itu dan tidak pernah merawatnya." lanjutnya.
Rosé hanya memanggut-manggut menanggapi ucapan Beomgyu. Dia tidak ingin membahas Winter lebih lama lagi. Itu akan membuatnya semakin jengkel.
"Kenapa kau belum pulang?" tanya Beomgyu memecahkan keheningan beberapa saat yang hadir di antara mereka.
"Menunggumu." jawab Rosé seadanya.
"Kenapa menungguku?" tanya Beomgyu lagi.
"Karena aku ingin pamer kalau aku memenangkan lomba bernyanyi." Rosé memamerkan deretan giginya yang rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Know How Much I Like You (Completed)
AléatoireCerita tentang Rosé yang tergila-gila pada juniornya di sekolah. Junior yang dingin serta tidak memiliki banyak ekspresi, namun mampu membuat hidup Rosé memiliki banyak warna. Berhenti menjadi penguntitku, sunbae. Itu membuatku risih. - Beomgyu I l...