Meet you.

549 93 25
                                    

Sydney, Australia.

Rosé memandangi hamparan ombak di depannya dengan pandangan kosong. Tangannya sedari tadi hanya menggoyang-goyangkan Paper Cup Coffee Latte yang dipegangnya tanpa ada niatan untuk meminumnya. Pikirannya mengembara pada satu orang, yaitu Choi Beomgyu.

Rosé pikir jika jauh dari Beomgyu, dia perlahan-lahan akan melupakan laki-laki itu. Tapi, ternyata dua tahun sudah berlalu pun masih ada sosok Beomgyu yang terus hinggap pikirannya. Rosé pikir semua akan berubah selama dia tidak bertemu Beomgyu. Termasuk perasannya.

Tapi, nyatanya dia tetap merindukan laki-laki itu. Merindukan si dingin yang ternyata punya banyak ekspresi. Membuatnya sedikit menyesali keputusannya untuk kembali ke Australia dua tahun lalu. Dia memilih pindah karena tidak yakin dirinya akan sanggup di dekat Beomgyu setelah ditolak laki-laki itu.

Rosé mendesah berat. Dia berdiri dari duduknya lalu membersihkan sisa pasir yang mengotori celananya. Rosé mengedarkan pandangannya. Beberapa pengunjung pantai tampak bersenang-senang. Ada yang bermain pasir dan air. Ada yang hanya duduk dan mengobrol. Ada juga yang mengendarai sepeda.

Rosé akhirnya melangkah. Jelas dalam ingatannya suara tawa seorang laki-laki. Tepukan kerasnya saat Rosé memboncengnya dan mereka hampir jatuh.

Langkah pelan Rosé terhenti saat melihat sosok yang sedang berdiri memandangi air laut yang berwarna keemasan dengan sorot mata yang sulit Rosé artikan. Sosok bertubuh tinggi yang sedang berada dipikiran Rosé. Rosé menggeleng. Pasti dia berhalusinasi.

"Roseanne?" panggil Beomgyu tercekat. Matanya terbelalak saat melihat sosok gadis jangkung tak jauh darinya sedang memandanginya. Sosok itu bahkan melemparkan pandangan terkejut.

Seluruh sel di tubuh gadis itu seperti kutub utara yang menemukan selatannya. Rosé terpaku. Suara pelan yang barusan menyapanya menggema di telinganya. Suara yang sangat dirindukannya.

Beomgyu dengan ragu mendekati Rosé. Tak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Ini kau?" tanya Beomgyu dengan mata nanar.

Rosé mundur perlahan. Tidak yakin dengan apa yang dilihatnya saat ini. Tidak mungkin Beomgyu ada di hadapannya.

Beomgyu yang melihat gerakan mundur Rosé merasa panik. Dia tidak ingin Rosé menjauh lagi. Perlahan Beomgyu memberanikan diri mengulurkan tangannya. Menahan gerakan Rosé.

"Mau kemana?" tanya Beomgyu.

Rosé menatap Beomgyu dengan tatapan bingung. Mata Beomgyu menghangat. Dada Beomgyu terasa sesak oleh perasaan yang campur aduk.

"Ini benar kau Choi Beomgyu?" tanya Rosé lirih.

Beomgyu mengangguk pelan. Senyum tipis terpampang di bibirnya. Dia merasa senang akhirnya bisa bertemu dengan gadis di depannya ini.

---------

Beomgyu meminta Rosé sebagai tour guide-nya. Meminta gadis itu untuk menemaninya berkeliling kota Sydney. Meskipun begitu tidak banyak obrolan di antara mereka. Beomgyu masih ragu untuk menanyakan tentang foto itu pada Rosé dan Rosé tidak tahu harus memulai obrolan dari mana dengan laki-laki itu.

"Kenapa kau pergi begitu saja?"

Mendengar pertanyaan Beomgyu membuat Rosé mengangkat wajahnya kemudian mengikuti arah pandangan Beomgyu yang menatap air tenang di depan mereka. Rosé membawa Beomgyu ke tujuan terakhir mereka, yaitu Sydney Opera House.

You Will Know How Much I Like You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang