I love the little things like when you're runaware. I catch you steal a glance and smile so perfectly.
-----
Ini adalah hari ke-lima dimana Rosé telah menjauh dari Beomgyu. Gadis itu nampak enggan untuk mengikuti kemana pun Beomgyu pergi seperti dulu. Tidak pernah menemui Beomgyu saat bel sebelum masuk berbunyi, tidak pernah memaksa Beomgyu untuk menemaninya makan saat istirahat dan tidak pernah lagi menunggu Beomgyu di gerbang sekolah saat pulang.
Dan sudah lima hari ini juga Rosé merasa jengah dengan Beomgyu yang selalu menemuinya untuk menanyakan hal yang sama, yaitu 'kau kenapa?'.
Rosé menggaruk lehernya yang tak gatal. Di sampingnya, Beomgyu masih setia mengikutinya.
"Kalau orang lain bertanya harusnya kau jawab!" Beomgyu menarik tangan Rosé. Ada nada gregetan dalam suaranya.
Mata Rosé langsung tertuju pada tangannya yang sekarang dalam genggaman Beomgyu.
"Kau mempertanyakan hal yang sama, maka jawabanku juga tetap sama. Bukan urusanmu, Choi Beomgyu." Rosé terpaksa membuka suaranya.
"Aku tahu, tapi kenapa kau mengindariku?" Beomgyu mencengkram lengan Rosé dan menahan langkah gadis itu. "Padahal sebelumnya kita baik-baik saja."
Rosé melempar pandangan kesal pada Beomgyu. "Bukankah bagus aku menjauhimu? Selama ini aku hanya menganggu hidupmu, bukan!?"
Rosé melepaskan paksa genggaman tangan Beomgyu lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin.
Beomgyu berniat ingin menyusul langkah Rosé namun panggilan Winter membuatnya mengurungkan niatnya.
"Beomgyu-ya ayo ke kantin, aku lapar." ucap Winter dengan manja sembari mengusap perutnya.
Beomgyu mengangguk lesu sebagai jawaban. Dengan segera Winter mengapit lengan Beomgyu dan membawanya pergi ke kantin.
Tiba di kantin, Beomgyu memperhatikan Rosé yang sedang tertawa bersama dengan kedua sahabatnya. Gadis jangkung itu sepertinya tidak menyadari akan kehadiran Beomgyu yang melewati mejanya.
"Kau ingin makan apa?" tanya Winter setelah mereka mendudukkan diri di kursi masing-masing.
"Aku tidak lapar." jawab Beomgyu datar.
"Kalau begitu kau ingin minum?" tanya Winter lagi.
Beomgyu menggeleng pelan, membuat Winter menghela nafas pelan. "Baiklah, tunggu disini aku pesan makanan dulu." Winter beranjak dari duduknya dan pergi memesan makanan untuknya.
Mata Beomgyu masih fokus menatap gadis yang sekarang ini berambut Ash Lavender yang tengah asik berbincang dengan kedua sahabatnya seraya menyantap makanannya. Beomgyu seperti merasa sudah sangat lama tidak mendengar ocehan gadis itu, tidak melihat tawa gadis itu dan tidak mendapat perhatian dari gadis itu.
Padahal ini baru hari ke-lima, namun bagi Beomgyu seperti sudah berbulan-bulan. "Ah.. Apa sekarang aku merindukannya? Tidak mungkin!" batinnya.
Nafas Beomgyu seakan tercekat kala matanya bertemu pandang dengan manik mata Rosé. Mata gadis itu masih nampak sendu, tidak seperti dulu.
Hanya lima menit mereka beradu pandang sebelum Rosé yang memutuskan kontak mata mereka terlebih dahulu. Namun, dalam kurun waktu lima menit itu Beomgyu melihat ada sedikit kekecewaan di mata gadis itu saat menatapnya. Sayangnya Beomgyu tidak tahu rasa kecewa akan apa. Dan itu yang harus Beomgyu cari tahu karena rasa kecewa itu juga yang mungkin membuat Rosé menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Know How Much I Like You (Completed)
AcakCerita tentang Rosé yang tergila-gila pada juniornya di sekolah. Junior yang dingin serta tidak memiliki banyak ekspresi, namun mampu membuat hidup Rosé memiliki banyak warna. Berhenti menjadi penguntitku, sunbae. Itu membuatku risih. - Beomgyu I l...