Epilog: l'objectif final.

707 92 56
                                    

Always and forever I know, I can't let you go. I'm in love with you, and now you know.

-----

Hari ini Beomgyu sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dirawat kurang lebih satu minggu.

"Kau tidak ingin jalan-jalan dulu?" tanya Beomgyu pada Rosé. Mereka berdua berjalan menelusuri koridor rumah sakit.

"Jalan-jalan kemana? Kau itu masih harus banyak istirahat." omel Rosé membuat Beomgyu merengut.

"Aku hanya ingin menghirup udara segar. Kau lupa kalau kau berjanji menjadi tour guide-ku selama di Australia."

Rosé mendengus. "Tapi ibumu sudah menunggu kepulanganmu di apartemen." ujar Rosé.

Beberapa hari yang lalu Rosé sudah menghubungi Sooyoung, ibunya Beomgyu untuk memberi tahu kejadian yang menimpa Beomgyu serta keadaannya. Tetapi, karena pekerjaannya yang penting dan cukup menyita waktu Sooyoung baru bisa datang ke Australia saat hari kepulangan Beomgyu hari ini. Sooyoung tadinya sudah berniat untuk menjemput Beomgyu di rumah sakit tetapi Beomgyu melarangnya, Beomgyu mengatakan bahwa dia akan pulang bersama Rosé.

"Sebentar saja. Aku hanya ingin berjalan-jalan bersamamu." ucap Beomgyu sedikit memohon.

Rosé menghela napas pelan. Beomgyu termasuk orang yang keras kepala sama sepertinya, jadi percuma kalau dia terus menolak. "Baiklah, sebentar saja."

Beomgyu tersenyum lebar. Tangannya mengacak gemas rambut blonde Rosé membuat sang empunya memberikan lirikan tajam padanya.

"Ish, jangan mengacak-acaknya. Satu jam aku menata ini." Rosé mengerucutkan bibirnya lucu sembari merapikan rambutnya yang berantakan karena ulah Beomgyu.

"Maaf." Beomgyu terkekeh kecil seraya ikut merapikan rambut Rosé. Tangannya beralih memeluk bahu gadis itu lalu memberikan kecupan di samping kepalanya.

Rosé mendongak sedikit untuk menatap Beomgyu. Keduanya kemudian saling melempar senyuman bahagia satu sama lain.

---------

Royal Botanic Garden.

"Suasana di sini sangat indah, bukan? Ini salah satu tempat favoritku, karena di sini aku bisa melihat berbagai jenis tanaman yang indah." ucap Rosé pada Beomgyu yang sedang memeluknya di belakang.

"Kau masih lebih indah dari apapun."

Rosé menyikut pelan perut Beomgyu dengan senyuman geli di bibirnya. Mendengar Beomgyu yang menggombal seperti itu menurutnya sesuatu yang cringe. Beomgyu hanya terkekeh geli melihat reaksi Rosé.

"Sejak kapan kau pandai menggombal?" ledek Rosé.

Beomgyu mendekatkan wajahnya lalu mengamati wajah Rosé yang tersipu diam-diam. "Mungkin sejak aku menjadi kekasihmu."

Rosé mencubit pinggang Beomgyu gemas membuat Beomgyu menjerit geli. Rosé mengerucutkan bibirnya. Menurutnya dia tidak mencubit pinggang Beomgyu dengan keras, tapi reaksi laki-laki itu begitu berlebihan.

"Tidak usah drama!" sungut Rosé.

Beomgyu lagi-lagi terkekeh geli melihat raut wajah Rosé yang tampak kesal.

You Will Know How Much I Like You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang