CT 2

83 65 20
                                    

Sudah mengenalnya...

Setelah berbicara pada arlanda soal nama, rea kembali ke kelas nya yang kebetulan sudah bel masuk.

Lah anjir kok gue goblok banget sih, gue gak ngomong gimana cara nya sama andre. Ucap rea dalam hati ketika sudah duduk di bangku kelas nya.

"hallo anak-anak" sapa pak Seokjin, selaku wali kelas rea.

Sekedar informasi kalo pak seokjin itu orang korea yang dari sebelum lahir udah disini.

"hallo pak" jawab anak-anak serempak.

"kita ke pelajaran selanjutnya ya, karena tadi kepotong sama istirahat, oke?"

"iya pakk" menjawab dengan malas.

Ketika pak seokjin sedang menerangkan, tiba-tiba pak seokjin teringat sesuatu.

"oh iya anak-anak, bulan depan kita bakal ngadain study tour ke puncak, disana cuma tiga hari, jadi kalian harus persiapan dari sekarang, dari mulai fisik harus sehat, mental, dan keperluan kalian masing masing, oke?"

"pak kok mendadak sih?" celetuk salah satu dari murid kelas MIPA1.

"iya bapak kelupaan maaf ya, seharus nya dari minggu lalu bapak kasih tahu nya, kalo ada yang berurusan soal uang, ke bapak aja, nanti bapak pinjemin uang nya, tapi ganti ya, hehe oke?"

"siap pak"

"yaudah kita lanjut lagi, oke?"

"iya pak astaga, oke lagi oke lagi, bosen saya dengernya" ucap jaemin salah satu murid di kelas itu.

"itu kan ciri khas nya pak seokjin, iya gak pak, oke?" celetuk lucas.

"oke lucas, kamu emang murid teladan disini, oke"

"oke dong pak" jawab nya dan mengundang semuanya tertawa.

Kelas ini memang sangat unik, memiliki murid lawak, begitupun walas nya, sudah tidak diragukan lagi jika soal lawak melawak, kelas ini juara nya.

"pak saya mau tanya ah" ucap lucas ketika pak seokjin hendak menerangkan mata pelajaran lagi.

Anak-anak disini memang selalu mengandalkan lucas jika masalah mengganggu pelajaran, dia akan mengecoh pak seokjin dengan pertanyaannya yang random.

Dan sekarang anak-anak sangat berterimakasih kepada lucas, dengan mengacungkan jempol padanya.

Dan dijawab dengan anggukan angkuh seorang lucas tentunya.

"iya silahkan lucas ada apa?"

"soal study tour, itu biaya nya berapa, terus kita harus bawa apa aja, terus kita kesana pake apa, terus kita disana ngapain aja, terus--"

"satu satu dong cas kamu itu, bapak jadi pusing, oke?"

"hehe iya pak, jadi berapa biaya nya?"

"soal biaya nanti bapak kasih tahu lagi, oke?"

"loh pak ya gak bisa gitu dong, kita kan nanti belum minta ke ortu, kalau misal nya ada yang lagi gak punya uang kan berabe pak, kalo misalnya dikasih tahu dari sekarang nanti bisa nabung atau nyicil" ucap lucas ramdom, padahal sebagian besar murid disekolah ini orang berada semua.

"oh iya ya, kamu emang pinter cas, bapak bangga sama kamu, oke?"

"ya oke dong pak, lucass" ucap nya sembari memukul mukul dada nya dengan bangga.

"yaudah bapak terangin sekarang aja ya, maaf bapak hapus dulu tulisan ini, nanti kalian dirumah lanjut lagi aja ya nulis nya, oke"

"oke siap pak" jawab siswa siswi semangat.

The Man Of ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang