•
•
•*****
Seorang dalam balutan kain yang awalnya seputih salju juga selembut awan kini tampak mengenaskan. Seakan sebuah sambaran petir membara telah berhasil merenggut sebagian sisinya. Menjadikan kain penuh kesucian itu meninggalkan bekas hangus dengan aroma bakar yang khas.
Bukan hanya pakaian namun juga sebagian helai rambutnya yang keperakan telah ikut menjadi korban keganasan lawan. Bahkan untuk topeng perak yang menutupi wajah eloknya kini hanya tinggal separuh. Sosok Agungnya yang dulu selalu tampak penuh kesucian juga indah tanpa cela kini tinggallah kenangan. Bahkan penampilannya saat ini jauh lebih buruk dari seorang pengemis jalanan yang kotor dan menjijikkan.
Hembusan napasnya yang dulu penuh kesejukkan bagai kepakan cantik sepasang sayap kupu-kupu kini terdengar putus-putus. Tatapan mata yang dahulu selalu mampu memekarkan bunga-bunga kini layu tanpa cahaya. Hanya satu kata yang menggambarkan keadaan dirinya saat ini, ketidakberdayaan.
Seakan gelarnya sebagai Pendekar Suci sebelum ini hanya bualan belaka. Seakan esensi Dewa-Dewi yang pernah ia terima hanya berupa dongeng sebelum tidur. Dan seakan semua pengikutnya hanyalah berupa angan-angan tak berdasar. Dan sekarang yang dapat ia lakoni hanya sebuah kegagalan juga kekalahan. Sebuah sejarah yang terukir membentuk legenda!
Ia harus menerima ini, setiap kekalahan, setiap kegagalan, bahkan setiap apa yang telah terjadi.
Sekali lagi ditatapnya dengan sorot penuh kebencian sosok bersayap di sana. Sosok yang bahkan masih bersih tanpa noda walau itu hanya berupa setitik debu. Tanpa sadar ia meringis kala menyaksikan sosok Immortal itu.
Hanya dengan melihat bagaimana cara sosok itu berdiri, atau melangkah dengan sepasang kaki semampai indahnya, bahkan tersenyum kala bersinggungan dengan kelereng redup miliknya, jelas sekali bahwa sosok itu adalah seorang makhluk fantasi.
Tampak lemah namun itu sangatlah kuat. Tampak cantik namun dialah yang paling berbahaya. Sosok itu adalah seorang Peri Legendaris!! Berasal dari bangsa Peri di luar dimensi, dunia Immortal. Daripada seperti Dewa-Dewi, mereka lebih mengarah pada kekuatan alam itu sendiri. Bukan penguasa jagat raya namun mereka mampu berkuasa atas segalanya.
Dan Peri di hadapannya kini adalah seorang Peri dengan kemampuan 'khusus' juga sangat istimewa.
Bagaimana tidak, ia adalah seorang Peri 'penyegel' juga bak sebuah cermin. Ya, jika kau menyerangnya maka serangan akan otomatis berbalik dan akan menyerang diri si penyerang itu sendiri.
"Penentang Surga, tak seharusnya ada di antara kefanaan."
Mendengar suaranya yang begitu manis mengalun lembut dengan penuh buaian menyenangkan, namun dampaknya sungguh di luar dugaan. Ia bahkan sampai merinding dibuatnya. Bukankah seekor harimau kini hanya berupa anak kucing di bawah kuku-kuku tajam Naga Ilahi? Itulah perumpamaan yang tepat dan ia tak bisa menyangkal itu walau harga dirinya amat terluka sampai hancur lebur tak bersisa sekalipun.
Kehormatan? Persetan dengan kehormatan! Bahkan nyawanya tengah berada di ujung tanduk saat ini.
"Anda akan pergi untuk penebusan dosa. Sampai kembali dengan kekosongan."
Sekali lagi melodi yang seakan mampu menghipnotis itu membuatnya semakin tak berdaya, walau kebingungan namun seakan setiap inci tubuhnya telah tersugesti akan hal demikian.
"Demi Surga, menyelamatkan Anda adalah dengan sebuah penebusan."
Kalimat demi kalimat ambigu terus diperdengarkan untuk inderanya yang perlahan semakin menipis, kehilangan fungsi masing-masing. Sampai pada akhirnya sebuah rasa sakit yang teramat sangat menyapa seluruh tubuhnya. Rasa sakit yang bahkan belum pernah ia bayangkan sekalipun. Seakan rasanya roh dalam tubuhnya ditarik paksa untuk segera meninggalkan raga-
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirt of the Legendary Holy Goddess
FantasySang legendaris telah kembali..~ Diceritakan kisah Sang Legenda kembali berjaya dalam periode yang sama namun tubuh berbeda. Kehidupan kembali jiwa yang telah lama menghilang. Bertransmigrasi dalam tubuh yang terdakwa hanya berupa limbah dan sampah...