RLHG [013]_

357 35 0
                                    



*****

Rombongan yang terdiri dari empat orang itu terus melangkah menyusuri salah satu pusat perekonomian terbesar Kekaisaran Xiu ini. Bertempat di sudut Ibu Kota, pasar tradisional ini memang memiliki wilayah yang strategis. Juga merupakan pasar serupa yang pernah Fei Xiu Liao jelajahi bersama Su Zhi waktu itu.

Entah telah berapa banyak toko besar yang mereka lewati, namun sepertinya masih tak juga ada yang menarik minat. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk masuk lebih dalam. Kini pemandangan yang tadinya berupa toko-toko besar dengan papan nama mewah mulai terganti dengan lapak-lapak kecil para pedagang yang menjajakan jualannya.

Berbagai pernak-pernik tampak menggantung rapi pada salah satu lapak tersebut. Lalu beberapa lainnya ada pula yang menjual berbagai macam jenis buah segar. Juga segala hal baik benda maupun jajanan lain yang mungkin hanya akan ditemukan di wilayah Kekaisaran Xiu ini saja. Tak ada bedanya dengan pasar-pasar tradisional pada umumnya, setidaknya bagi Fei Xiu Liao.

"Umm... Xi gege, bukankah kamu mengatakan ada keperluan di Ibu Kota?" gadis bercadar itu bertanya tiba-tiba membuat seorang yang merasa terpanggil menoleh pelan padanya.

"Ya, itu benar, Yao-yao." sahutnya setelah agak cukup lama terdiam.

"Lalu keperluan apa yang gege maksud? Bahkan dari tadi gege hanya membawa Yao-yao melihat-lihat pasar ini." ujar Fei Xiu Liao yang merasa heran sebab sejak tiba di Ibu Kota, pria itu hanya mengajaknya ke sana-kemari tanpa ada satu pekerjaan penting pun yang ia lakukan.

"Bukankah hal ini juga keperluan?" sahut Fei Yang Xi sambil lalu membuat Fei Xiu Liao terdiam berusaha mencerna kalimat yang ia dengar barusan.

"Gege sengaja mengajak Yao-yao jalan-jalan?" Fei Xiu Liao menoleh cepat pada sosok atletis itu, meminta persetujuan.

"Apa salahnya? Tidakkah Yao-yao merasa senang?" Fei Yang Xi ikut menatapi mata bulat besar menggemaskan milik adiknya itu.

"Apa yang gege katakan? Tentu saja! Hanya saja, Yao-yao mengira gege berbohong pada Jenderal Agung tentang mengurus 'pekerjaan' di Ibu Kota?" selidik Fei Xiu Liao sembari menyipitkan sedikit penglihatannya.

"Gege hanya ingin memberi Yao-yao pengalaman baru. Bukankah Yao-yao belum pernah pergi ke luar selama ini?" ucap Fei Yang Xi pelan yang diiringi dengan hembusan napas berat.

"Gege sangat pengertian!" senyum Fei Xiu Liao sembari memeluk manja lengan Kakaknya setelah mendengar itu.

Sebenarnya mereka tidak tahu saja bagaimana keadaan Su Zhi di belakang. Bagaimana ia berpikir bahwa sang Nona Muda ini memang sangatlah handal untuk berpura-pura!

Ah, siapa bilang Nona Muda tidak pernah keluar dari kediaman? Memang benar jika itu adalah dulu, namun saat tragedi tempo hari kelakuan Nona Muda sangat berubah. Tak dapat terhitung lagi seberapa seringnya Nona Muda itu menghilang dari paviliun pribadi. Jadi, bagaimana itu dapat dikatakan tidak pernah pergi ke luar? Terakhir kali saja Nona Muda entah pergi ke mana, dan setelah kembali ia malah membawa seekor kelinci hutan gemuk yang perutnya berlubang dan leher tersembelih!

"Yao-yao, sejak tadi kita hanya terus berjalan. Tidakkah ada sesuatu yang ingin kamu beli?" desah Fei Yang Xi kala mendapati bahwa Adiknya itu tak juga kunjung menepi pada salah satu lapak penjualan pun.

Sesuatu yang dibeli? Pikir Fei Xiu Liao agak bimbang.

Memang apa ada sesuatu yang ingin ia beli? Rasanya ia sama sekali tak tertarik untuk membeli benda apa pun saat ini.

"Mau melihat-lihat toko di sana?" tawar Fei Yang Xi seraya menunjuk salah satu toko perhiasan yang tak jauh dari mereka.

Fei Xiu Liao tak menyahut, hanya terus memandang tak berminat pada tempat itu. Namun sesungguhnya ia tahu bahwa baik Kakak maupun dua bawahan di belakang pastilah sangat lelah. Jadi ia hanya mengangguk mengiyakan, setidaknya di dalam sana mereka dapat sedikit mengistirahatkan kaki.

Rebirt of the Legendary Holy GoddessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang