•
•
•
"Sampai sejauh ini, pembicaraan kita tidak mengalami kemajuan apapun. Jadi, aku akan bertanya sungguh-sungguh. Apa diantara kalian ada yang keberatan jika harus bekerja dan melayani Nona ini sampai mati? Dengan atau tanpa upah sekalipun?" tanya Fei Xiu Liao tiba-tiba dengan nada yang mulai serius. "Toh kalian pun pasti tahu halaman ini sangat miskin. Jadi bagaimana mungkin Nona ini dapat membayar kalian dengan gaji yang cukup?" sambungnya lagi.
Sekali lagi tak ada jawaban yang ia terima untuk beberapa waktu. Hal itu tentu saja membuat Fei Xiu Liao berdecak dengan perasaan kesal luar biasa.
Mereka ini, menjawab saja mengapa begitu sulit?!
Lain halnya dengan mereka yang mendengar pertanyaan tersebut. Mereka tampak bertanya-tanya mengapa Nona Muda ini malah mempertanyakan hal yang sudah pasti seperti demikian? Toh faktanya walaupun mereka ingin menolak mereka jelas tak dapat melakukan hal lebih daripada menurut dan menurut. Mereka masih terlalu sayang nyawa jika harus memberikan pembangkangan perintah seperti itu!
"Kau... tampak tidak suka tuh?"
Semua atensi mereka kini teralihkan pada satu titik kala anak gadis di sana malah menunjuk seorang lelaki dengan jemarinya yang mungil. Ucapannya terdengar penuh penuntutan walau itu diiringi dengan kekehan renyah.
"Ehh...? Ti-tidak.. Maksud hamba.. Mohon ampun, Nona Muda. Hamba tidak bermaksud menyinggung Anda.." menjadi sorotan tentu saja membuatnya hampir mengumpat, namun ia sadar anak ini tidak lagi bodoh seperti dahulu dan ia tidak ingin mati hanya karena hal konyol seperti ini!
"Tidak begitu? Ekspresimu mengatakan yang sebaliknya. Kamu ingin aku mengembalikanmu ke kediaman Selir Utama?"
"Nona Muda, mohon ampuni kelancangan hamba!" sahut pria itu cepat membuat Fei Xiu Liao menatapinya dengan dalam.
Lelaki itu tidak bersujud melainkan hanya menekuk satu kakinya sambil membungkuk. Fei Xiu Liao menyergit, apa orang ini masih meremehkan dirinya? Jika meminta pengampunan bukankah seharusnya orang rendahan ini bersujud bahkan jika perlu sampai keningnya berdarah-darah? Ayolah setidaknya itu yang kini ada di pikiran Fei Xiu Liao.
"Kamu mer..- Ah, kamu tidak perlu takut jika aku melakukannya. Jika kamu tidak mau bekerja di rumahku, aku akan mengatakannya pada Selir Utama Lie. Tenang saja, aku akan memintanya dengan baik jadi kamu tidak perlu khawatir aku akan melaporkan apa pun yang akan membuatmu mendapat hukuman." seru Fei Xiu Liao dengan panjang kali lebar, tentu itu ia katakan dengan nada bersungguh-sungguh walau dalam hati ia telah berkali-kali mengumpat.
Aku anak manis baik hati yang polos.. Aku anak manis baik hati yang polos.. Rapalnya dalam hati bak mantra penenang kemudian.
"Jadi, untuk kalian semua.. Siapa yang ingin aku kirimkan kembali? Aku akan menjamin kalian tidak akan mendapat sesuatu yang buruk setelahnya.." tukasnya lagi masih dengan aura anak-anak menggemaskan yang sama.
"Nona Muda, dengan sepenuh hati hamba akan melayani Anda!"
Mendengar hal itu, Fei Xiu Liao tak dapat menahan senyum walau itu terhalang oleh cadar. Walau ia pun sadar terselip makna ganda dalam ucapan pria tersebut.
"Walau tanpa gaji?"
"Benar, Nona!"
Hngg.. Masih mengatakannya walau tadi menampilkan wajah kesal? Anak anjing yang pintar menjilat!
"Tetapi Nona ini benar-benar menjamin jadi jangan ragu jika ingin mengutarakannya. Lagipula aku tidak memerlukan orang-orang yang tidak berguna. Apalagi mereka yang suka bergunjing di balik punggung. Namun lebih dari itu, orang-orang bermuka dua jelas akan segera ku buat menemui Raja Yama jika ketahuan. Jadi, ayo tentukan sekarang sebelum menyesal di kemudian hari." jelas Fei Xiu Liao dengan nada acuh tak acuh. "Baiklah aku akan memberi kalian waktu lima menit, cukup untuk berpikir bukan? Jika tidak ada yang mengajukan diri, maka bersiaplah untuk membuktikan kesetiaan kalian dan melayaniku dengan sepenuh hati, bahkan jika itu harus bertaruh nyawa.. Benar kan?" ucapnya lagi menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirt of the Legendary Holy Goddess
FantasySang legendaris telah kembali..~ Diceritakan kisah Sang Legenda kembali berjaya dalam periode yang sama namun tubuh berbeda. Kehidupan kembali jiwa yang telah lama menghilang. Bertransmigrasi dalam tubuh yang terdakwa hanya berupa limbah dan sampah...