•
•
•*****
Selesai dengan aksi debat mendebat terhadap sang pelayannya yang keras kepala, kini Fei Xiu Liao telah menuju pada halang rintang yang pertama. Gerbang Istana bagian belakang merupakan jalan paling strategis untuk melakukan penyusupan. Kiranya itulah yang telah Fei Xiu Liao perhitungkan.
Yang Fei Xiu Liao ketahui dari pelayannya, Su Zhi, gerbang belakang bagian Barat ini tidak memiliki penjagaan yang cukup ketat mengingat keberadaannya yang juga tidak banyak diketahui. Biasanya pula gerbang ini hanya digunakan oleh para pelayan atau prajurit yang ingin melaksanakan misi khusus.
Beralih fokus pada Fei Xiu Liao kembali, di mana kini ia tampak berlari pelan mengendap-endap sembari memperhatikan sekitar memindai lokasi. Saat itulah kelereng tajamnya menangkap siluet para penjaga di kedua sudut gerbang yang dapat Fei Xiu Liao perkirakan selebar kurang lebih dua sampai tiga meter itu. Melihat dari aura yang terpancar kiranya kedua penjaga itu merupakan seorang praktisi level menengah. Namun bukannya merasa ciut Fei Xiu Liao malah tampak menarik sudut bibirnya membentuk senyum setan dengan perlahan.
Masih dengan tanpa terdeteksi ia mulai mengeluarkan benda operasional era modern miliknya dari dalam ruang. Jelas saja Fei Xiu Liao tak ingin repot untuk menggunakan energi spiritual dalam melakukan penyerangan yang mana jika dipikir maka akan jauh berbeda. Bukannya apa hanya saja untuk saat ini ia tak lebih dari seorang anak kecil dengan beladiri level awal. Jadi bagaimana mungkin ia ingin beradu kekuatan dengan praktisi yang lebih tinggi darinya macam mereka?
Jika kualitas kekuatan begitu besar perbedaannya maka bagi Fei Xiu Liao cara alternatif untuk melumpuhkan mereka adalah dengan kemampuan khusus yang telah ia dalami semasa masih menjadi Agent rahasia pada abad ke-22.
Masih dengan mimik wajah yang sama kini ia mulai mengarahkan benda kecil itu pada titik target, dan
Shoot...
Shoott!
Dua pria kekar dalam balutan zirah khas itu seketika luruh ke tanah saat sesuatu menancap tepat pada leher bagian bawahnya masing-masing.
Untuk sesaat Fei Xiu Liao mengerang senang kala mendapati bidikannya tepat pada sasaran.
"Perfect," gumamnya setipis angin yang tampak menyenangkan.
Dengan langkah tenang ia beranjak dari balik pohon agak besar di mana tadi ia berkamuflase dibarengi senyuman manis. Melangkah semakin dekat pada gerbang yang tampak tertutup rapat. Tatapannya mengarah pada kedua sosok yang kini tergeletak tak berdaya di sana dan setelah itu ia pun menjongkokkan badan untuk sekadar mengambil kembali senjata kecilnya tadi.
Selesai dengan urusan terhadap kedua penjaga tersebut, Fei Xiu Liao kembali berdiri sembari memandangi tajam gerbang bercat kusam di hadapannya kini. Seringai kejam kembali terpatri pada wajah mungilnya.
"Ah.. maafkan gadis kecil ini, Paman. Tetapi kamu tidak perlu khawatir sebab bius pelupa dari jarum kecil gadis ini hanya berefek selama kurang dari lima menit." Fei Xiu Liao kembali bergumam dengan senyum yang tampak manis nan menggemaskan khas anak-anak miliknya di balik cadar, seakan hal yang barusan memang bukanlah sesuatu yang dapat dipermasalahkan lebih lanjut.
Tanpa banyak kata gadis itu segera melompat gesit melewati gerbang setinggi empat atau lima meter itu dengan tanpa banyak tenaga pula. Menolak pergi melewati gerbang padahal para penjaga pun telah berhasil dilumpuhkan hanya dengan satu kali serangan, entah apa yang kini gadis aneh itu pikirkan sampai malah lebih memilih untuk melompati pagar. Astaga!
*****
Entah telah sejauh apa Fei Xiu Liao meninggalkan Kediaman. Namun yang jelas kini ia tampak menikmati perjalanan. Lagipula jika dilihat dari jam yang ada di dalam ruang, waktu untuk hari ini masih sangatlah panjang. Jadi apa salahnya jika Fei Xiu Liao memanfaatkannya untuk sekadar bernostalgia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirt of the Legendary Holy Goddess
FantasySang legendaris telah kembali..~ Diceritakan kisah Sang Legenda kembali berjaya dalam periode yang sama namun tubuh berbeda. Kehidupan kembali jiwa yang telah lama menghilang. Bertransmigrasi dalam tubuh yang terdakwa hanya berupa limbah dan sampah...